Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Maret

Diperbarui: 1 Maret 2019   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Akhirnya dia datang juga.",  kata sekumpulan pemuda yang duduk di tepi taman.

Setelah sepanjang pagi meresahkan segala macam teori dan praktik yang tidak sinkron

Mereka berdiskusi bahwa hari ini tidak boleh ada satupun yang boleh melanggar setiap ketentuan yang telah dibuat sebelumnya

Dan hari ini mereka akan merasakan malam-malam penuh ketakutan menghantui.

Kertas putih penuh coretan huruf dan angka berdarah menghiasi setiap incinya

Buku mantera yang tergelatak beberapa bulan lalu

akan kembali mengucapkan sederetan jampi-jampi yang menghunus telinga

Takut. Resa.  Khawatir. Frustasi. Dan segala macam antologi ketakutan yang mulai memasuki pikiran juga jiwa.

Lalu, mereka juga bersepakat,

bahwa hari ini tidak boleh saling membantu ketika hari pengujian itu tiba,

kecuali, ketika meminta anggota untuk melawan bagaimana menghilangkan penat masa percobaan.

Karena yang mereka inginkan hanyalah bergandeng bersama penuh keyakinan hingga wisuda memisahkan nasib masing-masing

Dan selembar kertas putih tertulis sebuah kata LULUS.

" Selamat berjuang. Semoga kita lulus ujian akhir.", kata salah satu anggota

Dan mereka pergi.

Gunungkidul, 1 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline