Lihat ke Halaman Asli

riska nuraini

suka menolong orang

Negara dan Peran Ulama Moderat

Diperbarui: 26 Juni 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kemenag

Saat Soekarno dan Hatta akan mewujudkan cita-cita Indonesia untuk merdeka, mereka tidak melupakan untuk melibatkan beberapa tokoh agama dalam prosesnya. Sewaktu ada usulan untuk menyodorkan piagam Jakarta kemudian menariknya lagi, itu juga tak lepas dari tokoh agama.

Sehingga tidak dapat dipungkiri jika tokoh agama adalah salah satu pihak yang turut andil dalam formalisasi NKRI. Kita ingat salah satu tokoh NU di Jombang yaitu KH Hasyim Asyari adalah tokoh yang mendorong dengan keras kemerdekaan Indonesia. Bahkan beliau mengeluarkan fatwa jihad untuk mengusir sekutu dan Belanda dari Indoensia.

Kita juga mengenal anak dari Hasyim Ashari yaitu KH Wahid Hasyim yang pernah menjadi Menteri gama sebelum beliau meninggal dalam sebuah kecelakaan. Begitu juga beberapa tokoh agama yang melibatkan diri dan terlibat dalam proses terwujudnya dan mempertahankan NKRI.

Kenapa mereka penting bagi negara dan sebaliknya negara juga penting untuk para ulama untuk mengembangkan agama di seluruh tanah air melalui berbagai kebijakan. Negara membutuhkan nilai spiritual yang mereka bawa, sementara mereka memerlukan "rumah" yang mampu merawat keberlangsungan nilai agama secara aman dan damai. Dalam konteks ini, figur agama (ulama) dan negara (umara) saling berkelindan.

Namun sayngnya ada perbincangan negative di kalangan ulama radikal dan kelompok pendukungnya. Terlepas dari situasi politik yang terjadi, mereka mengatakan bahwa tokoh agama yang terlalu dekat dengan penguasa sudah terjebak pada perangkap demokrasi yang "zalim". Mereka lazim melabelinya dengan ulama su' (ulama jelek).

Asumsi ini tak lebih dari upaya delegitimasi peran ulama moderat sembari mempromosikan tokoh kalangan mereka yang eksklusif dan sektarian. Padahal sejak dulu sampai sekaranglah , para ulama mnoderatlah yang banyak berperan dalam menyebarkan agama Islam dengan cepat dan dengan coverage luas. Kita ingat Wali Sanga adalah kelompok ulama moderat yang mau bekerja sama dengan Kerajaan-kerajaan Jawa waktu itu.

Asumsi itu terlalu sinis dan mengecilkan arti hubungan agama dan negara. Nyatanya tokoh agama dan negara tetap tak terpisahkan dalam konteks memberi koridor moral yang toleran untuk menjaga Tanah Air dari paham trans-nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline