Lihat ke Halaman Asli

riska nuraini

suka menolong orang

Apa Kolonialis yang Bertansformasi Itu?

Diperbarui: 11 November 2022   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bbcindonesia

Saat hari pahlawan kemarin, banyak yang menulis soal pemaknaan hari bersejarah itu. Mulai dari memberi pencerahan bagaimana detik-detik Sekutu yang menyerang kota Surabaya dan perlawanan dari seluruh penjuru Surabaya sampai di luar kota Surabaya. Bagaimana juga para santri menginspirasi perjuangan itu sehingga menjadi jihad yang sebenarnya.

Perjuangan yang tervisualisasi dengan banyak versi itu memang terjadi di luar akal sehat. Kita bisa paham berapa belas ribu penduduk Indonesia yang tewas dalam pertempuran itu karena senjata mereka yang tidak imbang dengan senjata sekutu. Namun semangat mempertahankan kemerdekaan memang mejadi motivasi kuat para pahlawan itu sehingga mereka rela meregang nyawa. Artinya betapa besar arti kemerdekaan pada saat itu.

Karena itu kita pada saat ini seharusnya bisa menghargai pengorbanan itu. Hari Pahlawan yang kita peringati bersama kemarin mungkin tidak cukup dengan acara seremonial semata, namun menghargai para pahlawan kita itu dengan memanfaatkan waktu kita dengan kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi diri kita, sekeliling kita dan bangs aini.

Jika dulu musuh kita adalah para kolonialis, namun kini musuh itu telah bertransformasi dengan berbagai bentuk, aktivitas maupun organisasi. Umumnya mereka mengatasnamakan agama untuk memberika kesan baik dan positif , namun sering yang mereka bawa adalah rasa superior atas keyakinan mereka sendiri bahkan cenderung membawa semangat memecah belah. Mereka merasa berbeda dengan sekeliling dan sering mengkafirkafirkan beberapa pihak yang berbeda.

Bahkan diantara mereka banyak yang tidak segan berpendapat bahwa dasar negara harus diganti. Sebagian dari kaum-kaum itu beberapa tahun lalu malah berangkat ke Suriah untuk berperang bersama ISIS untuk membentuk negara sesuai syariat Islam di Suriah. Yang terjadi adalah mereka tersia-sia di negara itu. Sebagian kini masuk penjara dan keluarganya masih terkatung-katung di kamp kamp pengungsian.

Ini adalah wujud dari kegagalan mereka memaknai perjuangan yang sudah terlampaui ; merebut kemerdekaan, mempertahankannya sampai perjuangan mengisi di awal kemerdekaan sampai kini negara kita mencapai 77 tahun.

Jihad yang dulu termotivasi dari cita-cita luhur kini melenceng dan bertransformasi menjadi keinginan untuk mewujudkan Indonesia yang berbeda. Kolonialis yang dulu merupakan musuh dengan senjata modern, kini bertransformasi dengan mengutip ayat di kitab suci seakan yang mereka lakukan adalah suci.

Mari kita berjalan kembali ke jalan yang benar. Dengan dasar dan cita-cita yang benar. Dengan begitu kita bisa menghargai makna pahlawan dan agama itu dengan benar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline