Lihat ke Halaman Asli

riska nuraini

suka menolong orang

Mendialogkan Nilai Ramadhan dengan Problem Sosial

Diperbarui: 12 Juni 2016   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejujuran - www.tongkronganislami.net

Sudah menjadi pemahaman bersama, bahwa Ramadan merupakan bulan suci, yang penuh dengan barokah. Ramadhan merupakan bulan special, kerena Allah telah memberikan banyak kelebihan di bulan ini. Ibaratnya, pahala begitu banyak diobral di bulan ini. Tak heran jika banyak orang yang rajin beribadah di bulan suci. Ramadan juga memunculkan tradisi ke masjid. Mulai dari sholat shubuh, hingga shalat tarawih, banyak dilakukan di masjid. Kebersamaan pun menyebar ke seluruh penjuru negeri. Lalu apakah mereka akan menerapkan hal yang sama ketika hari biasa? Semoga ya.  

Selama Ramadhan, banyak nilai-nilai positif yang sering dilakukan. Salah satunya adalah belajar sabar. Melalui sikap sabar ini, menjadikan kita selalu tersenyum dan saling menghargai antar sesama. Namun, dalam keseharian, terakadang masih saja kita temukan orang marah-marah sesuka hatinya. Banyak juga kita temukan perilaku orang kaya, yang suka memaki-maki orang lain. Bahkan kelompok ormas keagamaan, juga sering memaki orang lain, karena dianggap berbeda. Sama sekali tidak ada unsur kesabaran disitu. Padahal, Rasulullah SAW saja, tetap bersikap sabar meski dimaki-maki sama musuhnya. Beliau juga tidak membalas, meski dilempari batu. Bahkan beliau justru mendoakannnya ketika musuhnya tersebut sakit.

Ramadhan juga mengajarkan sebuah kejujuran. Umat muslim dituntut untuk bersikap jujur, kepada siapa saja, termasuk kepada dirinya sendiri. Sebelum puasa, kita makan sahur. Jika diluar kita kemudian makan, makan kita tidak bisa mempertahankan kejujuran. Namun, jika kita tetap puasa hingga waktu berbuka, maka kita bisa belajar mempertahankan kejujuran. Sekarang, apakah kita sudah jujur dalam keseharian? Apakah pejabat bisa dikatakan jujur jika korupsi masih marak? Mari kita introspeksi. Sudahkah kita selalu berperilaku jujur?

Perilaku disiplin, juga sering diwujudkan ketika puasa. Sebenarnya, dalam institusi apapun selalu diterapkan disiplin. Namun, faktanya masih banyak aturan yang ditetapkan justru dilanggar. Padahal, dalam QS Annisa 4:59 disebutkan, “hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Kembali lagi, apakah kita benar-benar disiplin?

Perilaku yang juga sering diwujudkan dalam bulan Ramadhan adalah, sikap demawan. Kita menjadi yang sering berbagi makanan ketika berbuka, rajin beramal, atau mungkin rajin menyumbang pesantren. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS. Al Baqarah 2: 267).

Di luar Ramadhan, apakah kita tetap saling berbagi? Kesenjangan sosial begitu besar di negeri yang kaya raya ini. Lapangan pekerjaan masih minim, membuat banyak saudara kita hidup dalam kondisi yang kekurangan. Sudahkah kita saling membantu mereka? Jika belum, saatnya bertindak. Jangan memupuk harta dunia, tapi tidak pernah digunakan untuk kebaikan. Mari kita mendialogkan nilai-nilai Ramadhan dengan persoalan sosial yang ada. Sudahkah kita menerapkan nilai-nilai Ramadhan itu, untuk menyelesaikan persoalan sosial? Mari jadi renungan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline