Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Menghadapi Delay

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam dua bulan ini saya melakukan perjalanan kantor dengan menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Dalam 3 kali penerbangan, 2 kali mengalami delay hingga 2 jam. 1 kali tidak delay karena penerbangan pagi pkl 6.40 pada 21 November 2012

Penerbangan pertama saya Jakarta menuju Malang. Semuanya berjalan lancar dan tepat waktu, namun sempat saya khawatir karena kabar bahwa Sriwijaya Air memiliki armada yang sudah tua. Terbukti, pintu bagasi di atas penumpang, tepatnya di atas kursi saya tebuka dan tidak bisa tertutup. Pramugari sempat khawatir,dalam keadaan terdesak karena pesawat akan segera lepas landas berusaha sekuat tenaga mengganjal pintu bagasi dengan tissu, namun waktu tidak cukup dan akhirnya dibiarkan pintu bagasi di atas kursi penumpang terbuka. Di tengah perjalanan, pramugari segera menutup dan 'mengunci' dengan lakban coklat.

Penerbangan kedua, Malang menuju jakarta pada tanggal 22 November 2012, pukul 14.35 dengan armada penerbangan yang sama. Diinformasikan bahwa pesawat akan delay selama sekitar 1 jam. Bayangan delay adalah hal yang menyebalkan dan lama. Meskipun hanya sejam, rasanya sama dengan delay 2 jam.  Jadi, saran saya nikmati dan jangan berpikir lama akan menambah psikis capek karena delay.

Penerbangan ketiga, Jakarta menuju Malang tanggal 21 Desember 2012 pkl 12.40 dan menjadi delay juga hingga pkl 14.00. Di pikiran saya "nikmati, bisa sambil ngelamun atau main games atau cari ide bikin tulisan", kata-kata yang menghibur diri saya. Tapi sayangnya, tidak didukung oleh orang-orang di sekitar saya. Diantaranya ada yang ke Malang juga dan sudah gelisah dan cape. Yang paling gelisah dan gusar, stres tepatnya adalah yang akan menempuh penerbangan ke Lampung. Saya lebih beruntung karena jam keberangkatan meskipun delay sudah jelas. Tapi untuk penumpang tujuan Lampung belum ada kejelasan delay sampai jam berapa. Sempat agak khawatir, karena ada seorang penumpang ke Malang bercerita mengenai pengalaman seorang temannya yang didaratkan di Suabaya karena cuaca di malang kabarnya tidak memungkinkan. Waduh, langsung terbeban dengan rencana jika hal itu terjadi, sementra saya tidak mengenal Surabaya dan masih harus menempuh perjalanan ke Banyuwangi waktu itu. Tidak mungkin kan saya harus tidur di bandara. Tapi jangab terjebak dengan pikiran-pikiran yang akan menambah beban seperti itu.

Dari pada membuat pikiran-pikiran dan menganalisa hal yang sama sekali belum tentu terjadi. Lebih baik baca buku atau main games. Karena yang dibutuhkan oleh tubuh dan jiwa saat itu adalah ketenangan, dan hiburan. Apapun yang terjadi nanti pasti ada jalan keluarnya.

Penerbangan keempat saya adalah hari ini, Malang menuju Jakarta, berangkat pkl 14.35. Penerbangan sebelumnya dengan armada Sriwijaya Air dinyatakan delay sekitar 1 jam. Langsung dalam pikiran saya, delay lagi kali ini. Tapi sampai check in tadi tidak ada informasi untuk delay dan kata petugas juga tidak delay. Cukup melegakan, mungkin karena penerbangan terakhir yang diberangkatkan dari bandara Abdurrahman Saleh Malang. Sampai saat ini, bahagia itu pilihan dan saya memilih untuk bahagia dan menikmati saat menunggu kalaupun nanti delay juga. Semoga tidak delay. Amin

Mungkin menjadi pengalaman saya jika akan melakukan perjalanan udara, untuk memilih penerbangan pagi saja agar waktu lebih bisa dimanfaatkan dan menghindari delay.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline