Adanya pandemi covid -19 ekonomi di seluruh dunia mengalami penurunan yang sangat drastis sejak depresi berat pada tahun 1930-an, tak terkecuali indonesia. Akibatnya banyak dirasakan oleh semua sektor baik dari mikro maupun makro, hal ini ditandai dengan menurunya tingkat jual beli masyarakat. Seperti yang disampaikan ketua himpunan pengusaha Mikro, kecil, dan menengah Indonesia (Hipmikimdo) Jatim Bambang Wahyuono.
Ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemi covid -19 semakin dirasakan dalam kehidupan semua lapisan masyarakat indonesia, khususnya rumah tangga sebab konsumsi rumah tangga sebagai penopang perekonomian melambat secara signifikan, dimana pada akhirnya mempengaruhi kinerja industri dan usaha Mikro,kecil , dan menengah.
Rumah tangga merupakan pelaku ekonomi terkecil dan terpenting , mengingat semua kegiatan ekomoni berasal dari sana. Dalam survei pusat penelitian ekonomi LIPI berhasil menjaring 1.548 rumah tangga yang tersebar di 32 Provinsi.
Responden diambil sebagian besar berstatus rumah tangga pekerja yaitu, 79,7 persen dan selebihnya pada rumah tangga usaha dengan komposisi 20,3 persen . hasil survei ini menunjukkan dampak pandemi terhadap kelangsungan ekonomi rumah tangga mengalami keterpurukan.
Tak terkecuali Kota Malang , pertumbuhan ekonomi di Kota Malang bisa tergerus habis hingga bisa tinggal mencapai 1 persen pada 2020 , jika pandemi covid -19 betul -- betul berpengaruh secara mendalam .Kepala Dinas Tenaga Kerja Kaupaten Malang Yoyok Wardoyo mengatakan secara rinci, ada sebanyak 2.359 karyawan atau pekerja terpaksa dirumahkan.
Hal ini tentunya membuat sebagian orang harus berpikir bagaimana cara agar kehidupannya tetap berjalan ditengah pandemi ini. Banyak dari yang dipulangkan akhirnnya terpaksa berjualan di rumahnya. Dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam krisi ekonomi saat ini. Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang saat ini tengah digelontorkan oleh pemerintah terbukti dapat membantu pelaku usaha menegah hingga bawah.
Kekhawatiran masyarakat terhadap covid -- 19 yang ditandai dengan perubahan perilaku berbelanja secara online menjadi momentum pergerakan ekonomi dari rumah tangga yang sedang trend saat ini. Para UMKM yang terkena dampak COVID -- 19 dapat mengambil peluang untuk menjual produk mereka secara online.
Pada saat bersamaan pandemi COVID -19 secara natural telah menciptakan tatan baru dalam lingkungan masyarakat seperti memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya secara mudah tetapi juag tetap tepat sasaran melalui media seperti Tik Tok, Tokopedia, Shopee, Instagram, Website dan lainya. Produk yang dijual juga selayaknya memiliki daya fungsi yang baik dengan harga yang masuk akal uatu realistis karean konsumen sedang melakukan penghematan dalam berbelanja karena sulitnya ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H