Kurikulum merdeka merupakan kurikulum terbaru yang menggantikan Kurikulum 2013. Kurikulum ini mulai disosialisasikan setelah pandemic mereda di tahun 2021. Kurikulum ini didesain setelah Indonesia mendapatkan peringkat yang kurang baik melalui Asesmen Internasional seperti PISA. Hasil asesmen itu menunjukkan bahwa anak di Indonesia masih belum mampu memahami bacaan sederhana dan menerapkan pola matematika. Selain itu, pandemic COVID-19 menjadi learning loss (kehilangan pembelajaran) bagi siswa. Sehingga, kemampuan siswa saat ini masih kurang dibandingkan sebelum terjadinya pandemic.
Kurikulum merdeka datang untuk menjawab berbagai tantangan tersebut. Kurikulum ini menekankan pada pendalaman materi dibandingkan keluasan materi. Sehingga siswa hanya mempelajari beberapa materi penting dan mendalam. Dibandingkan mempelajari semua hal namun hanya pada kulitnya saja. Pemahaman yang mendalam ini juga diiringi dengan pembelajaran bermakna. Pembelajaran bermakna terjadi jika siswa dapat merasakan sendiri 'dampak atau pengaruh' setelah pembelajaran itu didapatkan. Pembelajaran bermakna akan disimpan dalam memori jangka panjang, sehingga siswa tidak mudah melupakan pembelajaran tersebut.
Salah satu yang ditekankan pada kurikulum merdeka adalah pembelajaran proyek. Pembelajaran proyek menuntut siswa untuk membuat suatu produk yang dapat meningkatkan keterampilan sekaligus pengetahuan siswa. Hal ini sejalan dengan pendekatan heutagogi. heutagogi memberikan kebebasan kepada pembelajar untuk belajar mandiri, antara peserta didik dan tenaga pendidik dapat bertukar pikiran atau berdiskusi perihal apa yang akan dipelajari, bagaimana proses belajar mengajar yang sesuai dengan keinginan peserta didik, sumber-sumber apa saja yang akan digunakan. Hal demikian bertujuan demi ketercapaian tujuan belajar.
Heutagogi merupakan pendekatan pendidikan dimana proses pembelajaran nya menitikberatkan pada peserta didik. Peserta didik selalu ingin tahu, dewasa, dan mandiri, sedangkan pendidik sebagai fasiliator yang hanya memberikan pendampingan. Pada pendekatan pendidikan heutagogi terdapat kolaborasi antara pendidik dan siswa sebagai sebuah tim. Pendekatan heutagogi masa kini bertujuan untuk menjadikan sekelompok orang yang telah memiliki jaringan yang kuat untuk saling membantu mengatasi masalah kehidupan dan sebagai bagian dari dinamika kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H