Lihat ke Halaman Asli

Risda Putri Indriani

Hai! Panggil saya Risda !

E-Learning System: LMS, CMS dan LCMS Apa Bedanya?

Diperbarui: 22 Juli 2022   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blog / Pixabay

Teknologi menyebabkan peningkatan pembelajaran berbasis e-learning. Media e-learning yang biasa digunakan oleh guru seperti google classroom, edmodo, moodle, Microsoft teams, dll. Sistem menejerial dan organisir pembelajaran membuat media e-learning tersebut dibagi dalam 3 kategori, yaitu LMS, CMS dan LCMS. Namun, apa bedanya?

Learning Management System (LMS) merupakan suatu sistem pembelajaran yang hanya mengorganisir pengiriman konten pembelajaran, referensi dan tugas-tugas antara guru dan siswa dalam pembelajaran. LMS berisi fitur yang mendorong guru dan siswa saling bertukar informasi. Jadi software LMS hanya memfasilitasi saja. Contohnya adalah google classroom dan Microsoft teams. Google classroom hanya sebagai fasilitator yang menghubungkan penugasan yang diberikan guru kepada siswa.

Content Management System (CMS) yaitu suatu sistem pembelajaran yang berfungsi hanya untuk menyimpan konten. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola  konten suatu situs web. Konten dapat berupa informasi berupa narasi informasi yang disampaikan secara bebas. Contoh dari CMS seperti Blog, kompasiana, Wikipedia, dll. Pada kompasiana, pengguna bisa memberikan informasi apa saja yang ditulis, dan dibagikan ke khalayak umum. Pembaca bisa memberikan tanggapan dan komentar, namun hanya sebatas itu. CMS tidak memiliki fitur sebagai evaluasi terhadap konten yang disajikan.

Contoh LCMS/Flickr

Learning Content Management System (LCMS) merupakan konsep gabungan antara LMS dan CMS. LCMS dikembangkan untuk menutupi ketidaksempurnaan antara LMS dan CMS, sehingga fitur yang ada pada LCMS lebih beragam. Contoh dari LCMS seperti Edomodo, Moodle, dll. Ada beberapa fitur yang biasanya ada pada LCMS :

  • Learning Object Repository yaitu suatu fitur yang dapat menyimpan suatu sumber bacaan seperti buku, artikel, video, dll. Fitur ini memudahkan siswa dan guru untuk mengakses sumber bacaan yang menjadi acuan. Apalagi perkembangan internet membuat sumber bacaan siswa lebih bervariasi. Selain itu, fitur ini membuat siswa agar lebih aktif dalam mencari sumber referensinya sendiri.
  • Automated Authoring Application, yaitu suatu template yang memungkinkan pengguna dapat menggunakan kembali komponen yang sudah ada, dan menggabungkan dengan komponen pembelajaran yang baru. Sehingga memudahkan pengguna untuk membuat pembelajaran yang lebih efisien.
  • Dynemic Delivery Interface, yaitu suatu fitur yang dapat memberikan informasi mengenai profil siswa, biografi hingga evaluasi siswa. Fitur ini juga memberikan pelacakan suatu informasi pengguna, link yang terintegrasi, memberikan penilaian beragam dan umpan balik kepada siswa.
  • Admunistrative Application, ini merupakan fitur adminsitrasi, sehingga dapat mengelola, mengamati, dan melaporkan hasil pembelajaran siswa.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline