Lihat ke Halaman Asli

Risda Putri Indriani

Hai! Panggil saya Risda !

Jadi Pascasarjana? Siapa Takut?

Diperbarui: 15 Februari 2022   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By: Publicdomainvectors

Setelah kamu selesai kuliah S1 pasti kepikiran untuk lanjut ke jenjang selanjutnya seperti S2 Pascasarjana untuk memeroleh gelar Master. Pemilihan jurusan mata kuliah sebaiknya linear dengan jurusanmu S1. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman materi selama belajar. Selain itu, kamu sudah bisa mempersiapkan rencana thesis mu berdasarkan pengalaman selama kuliah S1. Jadi apa saja yang perlu disiapkan untuk kuliah pascasarjana?

  • Rencana Thesis

Thesis adalah karya tulis ilmiah yang harus dihasilkan oleh mahasiswa pascasarjana. Thesis berbeda dengan skripsi, sumber artikel internasionalnya harus lebih banyak. Selain itu, penelitian harus menggunakan minimal 3 variabel. Hal ini tentunya memerlukan statistik tingkat lanjut untuk membuat suatu kesimpulan. Selain itu, tidak semua artikel yang di google bisa kamu gunakan. Kamu harus menggunakan artikel yang terakreditasi, artikel nasional harus terakreditasi sinta 1-6 dan artikel internasional terindeks scopus atau web of science. Hal ini dilakukan dengan untuk meningkatkan suatu tulisan. Thesis ini kemudian harus diadakan seminar dan diterbitkan pada jurnal nasional.

  • Persiapkan Tes

Tes masuk pascasarjana ada yang berdasarkan tes tertulis, ataupun harus membuat proposal thesis. Ada juga universitas yang mewajibkan keduanya. Tes tertulis biasanya berupa TPA, bahasa Inggris, dan keilmuan (tergantung universitas). Tes ini harus dipersiapkan dengan baik, karena biaya pendaftaran untuk pascasarjana tidak murah. Sehingga, sangat disayangkan jika tidak serius mengikuti tes.

  • Tugas dan UAS bertema Paper

Tugas yang diberikan bukan hanya makalah dan powerpoint, tetapi juga artikel jurnal yang terakreditasi. Presentasi bukan hanya teori, tetapi harus berdasarkan kajian ilmiah yang ada. Ketika berdiskusi berkelompok, ada baiknya kamu sudah memegang artikel ilmiah yang bisa kamu gunakan sebagai landasan berpendapat. Selain itu, tugas UASnya bertema paper sudah biasa. UAS bisa merupakan proyek penelitian, artikel review ataupun meta-analisis. Mahasiswa pascasarjana dibiasakan merancang suatu penelitian, baik individu maupun kelompok. Sehingga kemampuan mahasiswa untuk menulis lebih terasah.

  • Sekelas Ambisius dan Kritis

Seseorang yang memiliki tujuan berbeda dengan orang lain pasti memiliki sisi ambisius untuk memberikan hal yang terbaiknya, termasuk perkuliahan pascasarjana. Mahasiswa pascasarjana biasanya sudah memiliki pengetahuan dasar, sehingga diskusi yang terjadi lebih kritis. Maka dari itu, kamu harus mempersiapkan presentasi lebih matang daripada saat kamu di S1.

  • Sekelas hanya belasan orang

Satu kelas di S2 bisa setengah (bahkan seperempat) dari jumlah kelas di S1. Sehingga setiap kelompok pada saat presentasi hanya 2-3 orang. Maka dari itu, beban yang dihadapi lebih banyak daripada saat S1. Selain itu, jumlah mahasiswa yang sedikit, maka kamu bisa berkali-kali maju presentasi pada satu semester.

Walaupun begitu, saya percaya jika ada seseorang yang bertahan dari latihan yang berat, maka akan mencapai hal yang "lebih" daripada orang biasanya. Maka dari itu, seberat apapun harus tetap dijalani dan lakukan yang terbaik. Pengalaman kuliah di Pascasarjana tentu berbeda di setiap orang. Tetapi, keputusan untuk lanjut ke program pascasarjana adalah pilihan yang baik. Semoga kamu mendapatkan jalan untuk sampai ke gelar Master.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline