Gigi bungsu merupakan gigi geraham yang tumbuh paling akhir, tumbuh ketika sudah manusia berumur +20 tahun. Gigi bungsu berjumlah 4 gigi terletak dibagian paling belakang kanan, kiri, atas, bawah mulut.
Sama seperti gigi lainnya, ketika gigi bungsu tumbuh maka umumnya seseorang akan mengalami demam. Gigi bungsu bisa tumbuh dengan baik jika masih terdapat ruang untuk gigi bungsu tumbuh.
Namun, gigi bungsu akan tumbuh miring (impaksi) atau hanya tumbuh sebagian jika tidak ada ruang untuk tumbuh. Gigi impaksi yang bertabrakan dengan gigi geraham lainnya akan menimbulkan rasa sakit gigi, sakit kepala, demam dan lainnya.
Hal lainnya, jika gigi ini tumbuh sebagian sehingga sulit dibersihkan dengan gosok gigi. Sehingga akan menyebabkan gigi berlubang di gigi impaksi. Gigi berlubang yang sudah terkena sistem saraf, maka akan menimbulkan rasa sakit.
Maka dari itu, salah satu cara untuk menyelesaikan gigi bungsu bermasalah harus dicabut dengan mekanisme odontektomi. Odontektomi adalah operasi kecil yang harus dilakukan dokter gigi spesialis bedah mulut, bukan dokter gigi biasa.
Biaya untuk odontektomi regular sekitar 5 juta / gigi (belum obat). Kabar baiknya, odontektomi ini bisa ditanggung BPJS. Kabar buruknya, jika menggunakan BPJS maka daftar tunggu operasinya bisa sangat lama bisa sekitar 4-6 bulan.
Setelah diperiksa dokter spesialis bedah mulut, maka ada hal yang perlu dipersiapkan sebelum operasi odontektomi. Seperti, harus ada rontogen gigi, surat rapid test (situasi pandemic COVID-19), istirahat cukup 8 jam, makan sebelum tindakan, tidak sedang menstruasi, tidak bawa kendaraan sendiri dan tidak sedang minum pengencer darah (stop H-5).
Hal ini wajib dilakukan agar proses penyembuhan gigi dapat maksimal. Ketika menstruasi, maka lebih baik menunda operasi odontektomi. Hal ini karena dokter akan meresepkan obat pembekuan darah ketika setelah operasi.
Ada beberapa resiko odontektomi & ekstraksi gigi, seperti:
(1) Bleeding: Pendarahan selama dan atau setelah operasi,