Lihat ke Halaman Asli

Risda Putri Indriani

Hai! Panggil saya Risda !

Mengintip Kromosom Raksasa pada Kelenjar Ludah Chironomus SP.

Diperbarui: 8 Juli 2021   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hello Sehat

Jika kita belajar biologi, pasti pernah mendengar kata kromosom. Kromosom adalah materi berbentuk benang yang terdapat pada inti sel dan berisi informasi genetik yang diturunkan secara turun-temurun. Kromosom pada eukariotik terdiri dari DNA yang teruntai membentuk struktur kromosom. Kromosom terbagi menjadi tiga bagian yaitu telomer, sentromer dan lengan kromosom.

Dok. Pribadi

Kromosom biasa berbentuk sangat kecil sehingga diperlukan mikroskop khusus untuk melihatnya. Namun, ternyata ada kromosom yang bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya (seperti yang ada di sekolah). Kromosom ini disebut kromosom raksasa atau kromosom politen. Kromosom politen ini biasanya ditemukan pada Drosophilla melanogaster, Chironomus sp, dan hewan lainnya pada ordo diptera. Kromosom politen bisa ditemukan pada kelenjar ludah prepupa, esofagus, usus, tubulus malphigi, jaringan lemak, sel dinding trachea, otot, dan beberapa tipe sel pada saraf ganglia. Kromosom ini lebih sering ditemui pada kelenjar ludah karena lebih mudah dibelah dan kromosom yang ditemukan cukup besar.

Wikimedia / Chironomus

Passarge dalam bukunya Colour Atlas of Genetics 3nd Edition (2007), menyebutkan bahwa kromosom politen pertama kali ditemukan saat E.G Balbiani (1881) meneliti kelenjar ludah Drosophilla melanogaster dan Chironomus sp. Selanjutnya Theopillus Painter (1993-1934) adalah orang pertama yang menemukan keberadaan kromosom politen pada Drosophilla melanogaster dan menekankan pentingnya kromosom politen untuk mempelajari struktur kromosom dan wilayah dari gen itu sendiri.

Kromosom politen terjadi karena adanya peristiwa endoreduplikasi. Endoreduplikasi yaitu pengulangan berulang dari replikasi DNA namun tidak melalui tahap pembelahan sel. Hal ini terjadi berulang-ulang sehingga menyebabkan volume sel terus meningkat, sehingga kromosom politen memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran kromosom biasa. Kromosom politen ditemukan pada tahap larva karena tubuh sedang membutuhkan protein DNA yang banyak. Sehingga itu membuat larva dapat berkembang menjadi bentuk dewasa.

Itulah sedikit informasi mengenai kromosom raksasa pada Chironomus sp. !

Semoga Bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline