Lihat ke Halaman Asli

RISAYANTI

Hallo..

Jangan Diskip Ini untuk Kamu

Diperbarui: 27 Mei 2022   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kabpacitan.id

Masa remaja ditandai oleh perubahan yang besar diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik maupun psikologis, Pada awal masa remaja, dalam kesadaran seksual pada remaja seperti tuntutan sosial dan pendidikan.

 Setelah meninggalkan masa anak-anak biasanya remaja cenderung stres dengan banyak hal contoh kecilnya percintaan yang dibuat oleh diri mereka sendiri menyebabkan keterbatasan dalam memikirkan hal yang lebih baik. Sebagian besar remaja akan mengalami hambatan dalam kehidupan mereka sangat mengganggu kesehatan fisik dan emosi mereka, menghancurkan motivasi dan kemampuan menuju sukses di masa mendatang bahkan dapat merusak  hubungan mereka sendiri. 

Mereka banyak mencapai masa dewasa dengan penderitaan yang tidak di inginkan, Seketika di dunia pendidikan mereka lalu diminta untuk berpartisipasi secara bertanggung jawab di dalam masyarakat, lingkungan sekitar dan memaksimalkan diri untuk dewasa di segala situasi. 

Yang banyak di alami oleh para remaja kebanyakan dari seorang mahasiswa yang rentang semester awal mengeluh tugas, semester tengah praktek dan akhir dengan skripsi. Masalah yang banyak dialami remaja juga pada saat ini merupakan manifestasi dari stres, di antaranya depresi, kecemasan, pola makan tidak teratur. Stres merupakan bagian yang tidak terhindarkan dari kehidupan.

Stres mempengaruhi setiap orang, bahkan anak-anak. Kebanyakan juga stres di usia remaja tergolong dari masa pertumbuhan. Remaja khawatir akan perubahan tubuhnya dan mencari jati diri mereka. Dengan unek-unek Bagaimana saya 3tahun nanti? seperti apa saya di hari itu? Sukseskah saya? 

Mampukah saya mewujudkan cita-cita orang tua? Sebenarnya mereka dapat membicarakan masalah mereka dan mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah, namun karena pergolakan emosional dan ketidakyakinan remaja tersebut dalam membuat keputusan penting,

membuat diri kita itu perlu mendapat bantuan dan dukungan khusus dari orang dewasa sepertinya faktor lingkungan baik yang dapat memengaruhi atau mengelola pikiran remaja. Kondisi ini sebagaimana digambarkan Dusek (1977) dan Bezonsky (1981), bahwa tingkah laku negatif pada diri remaja, disebabkan adanya perlakuann lingkungan yang kurang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan remaja. 

Pada tahap perkembangan ini, harus didukung oleh pemahaman orang tua terhadap kondisi remaja yang sedang mencari jati dirinya dari Sarwono ("Berbagai," 2003) ia mengatakan stres adalah kondisi kejiwaan ketika jiwa itu mendapat beban. Stres itu sendiri bermacam-macam, bisa berat, bisa juga ringan, dan stres berat berkemungkinan mengakibatkan sebagian gangguan. Stres ringan dapat merangsang dan memberikan gairah nyata dalam kehidupan yang setiap harinya menjenuhkan. 

Dan Stres yang berlebihan, apabila tidak ditanggulangi sejak dini ituakan membahayakan kesehatan atau mental para remaja. Menurut Slemon (dalam Baldwin, 2002) dalam menghadapi pelajaran yang berat di kampus menimbulkan stres pada remaja, terutama bagi mahasiswa karena pada saat ini mahasiswa pada umumnya mengalami tekanan untuk mendapat nilai yang baik dan bisa memenuhi syarat-syarat ip, berasal dari tekanan dan harapan dari diri mereka sendiri dan orang-orang sekitar.

Para remaja yaitu dimana usia  seseorang mempunyai banyak sekali  keinginan, tidak ingin kalah dengan teman nya apalagi banyak mengikuti trend-trend yang saat ini membumi di dunia medsos ini dapat dikatakan mereka menyiksa diri sendiri, membuat diri sendiri terjatuh dalam kerumitan tidak ingin berdamai dengan keadaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline