Semakin bertambahnya usia maka seseorang akan semakin kaya pengalaman dan kaya pemahaman. Terlebih apabila kita melihat sosok pemimpin. Tentunya pimpinan adalah seseorang yang tegas, bertanggung jawab, menjadi teladan, bijak dalam berpikir maupun bertindak. Namun realitanya, kadang kita jumpai pimpinan yang jauh dari kata pemimpin dan kurang mampu mengayomi rekan, maupun bawahan. Terlebih bila pimpinan menunjukkan indikasi Narcissistic Personality Disorder (NPD) maka kondisi ini menghadirkan situasi yang kompleks dan penuh tantangan. Seorang pemimpin yang mengalami NPD mungkin menunjukkan beberapa perilaku khas seperti selalu membutuhkan apresiasi, minim empati, merasa harus mendapatkan perlakuan khusus, merasa lebih hebat, memberikan kontribusi paling besar dalam suatu keberhasilan tapi di sisi lain ia sangat sensitif terhadap kritik.
NPD atau Narcissistic Personality Disorder adalah sebuah gangguan mental yang ditandai dengan pola pikir dan perilaku yang terpusat pada diri sendiri dan kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan. Orang dengan NPD memiliki rasa harga diri yang rapuh dan membutuhkan validasi eksternal untuk merasa baik.
Berdasarkan DSM V, beberapa kriteria untuk menegakkan diagnosa NPD antara lain
A. Menunjukkan pattern of grandiosity (dalam fantasi atau perilaku), kebutuhan akan kekaguman, dan kurangnya empati. Dimulai pada awal masa dewasa dan muncul dalam berbagai situasi. Dibuktikan dengan minimal lima dari kriteria berikut:
- Rasa penting diri yang berlebihan (misalnya, melebih-lebihkan pencapaian dan bakat, mengharapkan pengakuan sebagai superior tanpa pencapaian yang sepadan).
- Fantasi tentang kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan, atau cinta ideal yang tidak terbatas.
- Percaya bahwa dirinya "spesial" dan unik dan hanya bisa dimengerti oleh, atau harus bergaul dengan, orang-orang spesial atau berstatus tinggi lainnya (atau institusi).
- Meminta kekaguman yang berlebihan.
- Rasa berhak, harapan yang tidak masuk akal untuk perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis terhadap harapannya.
- Perilaku eksploitatif interpersonal, memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri.
- Kurang empati: tidak mau mengenali atau mengidentifikasi perasaan dan kebutuhan orang lain.
- Sering iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri padanya.
- Perilaku dan sikap yang angkuh dan sombong.
B. Individu tersebut tidak mengalami masalah identitas atau harga diri ini sebagai sesuatu yang membuat tertekan atau membebani.
C. Ciri-ciri kepribadian bukan akibat penyalahgunaan zat atau kondisi medis umum (misalnya, cedera kepala).
D. Ciri-ciri kepribadian tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain (misalnya, Skizofrenia).
Penyebab Narcissistic Personality Disorder (NPD)
Penyebab pasti Narcissistic Personality Disorder (NPD) belum diketahui secara pasti, namun para ahli percaya bahwa ini merupakan kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.
Faktor Genetik:
Penelitian menunjukkan bahwa NPD lebih sering terjadi pada orang yang memiliki keluarga dengan riwayat NPD.