Lihat ke Halaman Asli

Dijegal tapi Tak Terhempas

Diperbarui: 28 Desember 2017   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benny K Harman (Foto: changentt)

"BKH itu sombong dan elitis maka tak layak memimpin NTT".

Demikian narasi lawan politik yang berusaha memasung niat Benny K Harman (BKH) untuk maju Pilgub NTT tahun 2018. Walaupun jauh dari kenyataan, namun cerita seperti ini kerap diproduksi lawan politik untuk menghancurkan reputasi BKH di mata publik. Pada bagian yang paling radikal, mereka bahkan menyebut "Asal Jangan BKH". Apapun caranya.

Narasi seperti ini terus gencar dikampanyekan. Anehnya, walaupun tidak disertai alasan yang masuk akal, namun cukup berhasil merenggut keyakinan segelintir orang, termasuk yang menyebut dirinya kaum rasional.

Tak hanya dalam narasi, akhir-akhir ini ada kelompok tertentu yang berupaya menjegal dirinya agar tidak mendapat parpol koalisi. BKH sendiri mengakui bahwa ada upaya yang sangat kencang dan vulgar untuk menghadang dirinya maju dalam pilgub tahun depan.

BKH memang sosok yang terbilang kontroversial dalam kaca mata politik awam. Pada kasus tertentu, dia bahkan tidak takut melawan arus opini publik jika dia yakin apa yang disampaikannya benar. Gaya komunikasinya yang tegas, jujur dan blak-blakan ini menjadi senjata ampuh bagi lawan politik untuk memplesetkan kepribadiannya  menjadi sombong, elitis bahkan cuek.

Mengapa BKH Dijegal? Ada apa dengan BKH? Itulah pertanyaan penting yang harus diketahui seluruh masyarakat NTT.

Hingga saat ini tidak ada satu kasus korupsi maupun skandal moral yang mengganjal figur ini (selain fitnah dan isu lama yang didaur ulang). Mengapa banyak orang yang takut dirinya menjadi gubernur NTT?

Saya belum melihat alasan lain, selain karena takut dengan kepribadian BKH. Kepribadian itu terangkum dalam tiga kata yakni  Bersih, Konsisten dan Humanis

Pergumulan hidupnya bersama orang-orang tertindas saat menjadi aktivis mahasiswa maupun bekerja di beberapa Lembaga Bantuan Hukum mengasa kepribadiannya untuk jernih dalam berpikir, berani menyatakan pendapat dan peka dalam merasa. Singkat kata sosok yang dikenal dengan nama BKH ini memiki kepribadian yang BERSIH. Bersih pikiran, Bersih hatinya.

Bersih pikiran dan hatinya itu yang membuat perjalanan politiknya dipenuhi tantangan. Benny sendiri dipaksa untuk menjadi licik seperti ular dan tulus seperti merpati. Pada kondisi tertentu dia bahkan berkawan dengan lawan, bersekutu dengan setan asalkan idealismenya tak terpanggang dalam panasnya hawa Senayan.

Saat prahara Hambalang menerjang, sesungguhnya memberi pesan yang amat jelas bahwa kader terbaik asal NTT ini tetap konsisten meski banyak teman-temannya yang jatuh dalam kubangan korupsi. Dia telah teruji dan lolos dari magnet kenikmatan korupsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline