"Ah, basa-basi. Bilangnya perlu masukan, ternyata sudah punya pendirian. Ngapain repot-repot tanya pendapat orang sih?"
Adakalanya kita menanyakan pendapat tim kita, rekan kerja, kawan, saudara, istri, atau anak dalam posisi kita sudah memiliki pendapat sendiri yang kuat. Hal wajar dengan berbagai alasan.
Bisa karena kita ingin mendapat ide yang mungkin lebih cemerlang, mencari pembanding, masih ragu dengan ide sendiri atau sekedar ingin memahami pandangan orang lain.
Yang tidak boleh adalah buat orang gondok. Semisal, menyembunyikan pendapat kita sendiri dan memunculkan secara tiba-tiba sehabis orang-orang memberi masukan.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan?
Sam Kaner (2007) mengenalkan teknik yang bisa kita adaptasi, yaitu listening with a point of view. Intinya kita bener-benar mendengarkan sehingga menujukkan respek pada lawan bicara dan dalam waktu bersamaan orang tahu kita memiliki pendirian tertentu.
Mengadaptasi Kaner, ada 5 langkah bisa ditimbang.
1. Sampaikan posisi (pilihan) Anda dan argumennnya pada lawan bicara.
"Bro, gua ada uang 20 juta. Gua pengen banget buka warung makan. Lu tahu sendiri kan gua hobi masak. Gua mau mulai bisnis soalnya ga tahu ini nasib kantor. Kayanya bakal kolap, ga kuat sama pandemi."
2. Sampaikan harapan dan pertanyaan.