Lihat ke Halaman Asli

Meninjau Pemikiran Filosofis Nietzsche dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 31 Oktober 2024   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi Singkat Nietzsche.

            Friedrich Wilhelm Nietzsche lahir di Saxony, Prussia, 15 Oktober 1844 dan meninggal di Weimar, 25 Agustus 1900 pada umur 55 tahun ia merupakan seorang putra dari pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche ( 1813-1849 ) dan Franziska. Ia memiliki nama lajang Oehler.

            Ia diberi nama tersebut untuk menghormati kaisar Prussia Friedrich Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama. Adik perempuannya Elisabeth dilahirkan pada 1846. Setelah kematian ayahnya 1849 serta adik laki-lakinya Ludwig Joseph ( 1848-1850 ) keluarga ini pindah Naumburg dekat Saale.

            Pada tahun 1858, Nietzsche masuk sekolah asrama di Pforta dan memperoleh nilai tinggi dalam bidang agama, sastra Jerman dan zaman klasik. Setelah itu pada tahun 1864 ia belajar di Universitas Bonn bidang teologi dan filologi klasik. Sayangnya, ia hanya belajar setahun disana dan kemudian pindah ke Leipzig. Tahun 1869-1879 ia dipanggil Universitas Bassel untuk mengajar filologi dan setelah itu ia terpaksa pensiun dengan alasan Kesehatan. Kehidupan produktif Nietzsche berlangsung hingga tahun 1889, hingga pada akhirnya tahun 1990 ia meninggal karena penyakit kelamin yang di deritanya.

Tema-tema Pokok Pemikiran Filosofis Nietzsche.

            Roman Also Sprach Zarathustra adalah sebuah karya Nietzsche yang dimana ia menguraikan seluruh gagasan filsafatnya dalam bentuk sastra. Roman ini mengandung seluruh gagasan filsafat Nietzsche. Pemikiran filosofi Nietzsche yang terbagi dalam 5 tema pokok pemikiran, yaitu Der Wille zur Macht ( Kehendak untuk Berkuasa ), Ubermensch (Adimanusia), Nihilismus (Nihilisme), die ewige Wiederkher des Gleichen ( Kembalinya Sesuatu yang sama yang abadi ), Der Gott is Tot ( Tuhan Telah Mati ). Kelima pokok pemikiran ini didapatkan dari buku-buku karya Nietzsche yang lain contohnya Frohlichen Wissenschaft, Ecce Homo, Morgenrote dan Der Antichrist.

  • Der  Wille zur Macht ( Kehendak untuk Berkuasa )

Kehendak untuk berkuasa adalah gagasan filsafat yang pertama ketika permulaan Nietzsche menjadi seorang filsuf. Gagasan ini diinspirasi oleh Schopenhauer. Gagasan Schopenhauer yang menginspirasi kehendak untk berkuasa adalah Das Ding an Sich. Nietzsche menemukan bahwa yang membuat menjadi apa yang manusia itu harapakan, bukan disebabkan oleh kepandaian, kekayaan atau jabatan ( Sunardi, 92-95:2005 ).

2.  Ubermensch ( Adimanusia )

Gagasan ini adalah gagasan yang paling mudah disalahpahami. Kesalahpahaman ini biasanya terjadi karena orang kurang mengaitkan makna Ubermensch dengan seluruh konteks pemikiraannya. Seperti apa yang tertulis pada kutipan roman Also Sprach Zarathustra

"Sesungguhnya manusia adalah arus tercemar. Seseorang harus menjadi laut, untuk menerima arus tercemar tanpa harus menjadi kotor" (Nietzsche, 1994:9)

            Dari kutipan diatas bahwa Nietzsche mengibaratkan Ubermensch layaknya samudra yang tidak akan mengalami perubahan meskipun harus menampung air yang keruh. Jika seorang manusia ingin menjadi Ubermensch, maka orang tersebut harus memiliki prinsip dan ia tidak perlu khawatir mengenai kaitan prinsipnya dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline