Lihat ke Halaman Asli

Risamusafaah

Semangat menuju kemanfaatan

Demokrasi Kalbu 2

Diperbarui: 11 November 2019   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati kian berdesir kencang
Masih dalam pertarungan abstrak
Menggempur naluri dan akal
Saling lempar argumentasi yang menurutnya benar
Idealis tak ingin dikalahkan
Mengakar kuat sedemikian kalinya

Realistis selalu menjegal dalam kehampaan
Nyaris hampir merobohkan pondasi jiwa
Layang suara mulai memberanikan diri tuk menyapa
Ah, biarlah... untungnya hanya rompimu saja yang terkena panahnya
Bagaimana bisa menolaknya
Meski tipuanku setebal baju zirah
Bagaimana bisa lari darinya
Sementara dalam tidur pulasku
Ada yang terjaga di sepertiga malamNya
Berdialog mesra dengan Dzat Pemilik Cintanya
Tuhan...
Jangan lepaskan dia dariku

Apa hendak dikata betapa pun kuat jiwa ditempa godaan
Realistis yang menawarkan sejuta bahagia semu
Tetaplah idealis yang memenangkan pertarungan sejauh ini
Dalam pekatnya doa dan teguhnya keyakinan
Bukan hanya fatamorgana tiada habisnya 

Pbr,11/11/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline