Kutatap rona wajah nan lembut
Menggenggam erat balutan rindu
Bercengkrama di atas ranjang pembaringanmu
Menahan isak tangis tak terbelenggu
Dalam sesak napasmu
Kudengar lirih suara serak bibirmu
Sayang....
Ambilkan butiran tasbih penenangku
Mataku sembab menahan pilu
Isakku terus meluluhlantakkan asaku
Di pesakitan sukmamu
Begitu tenang mengelus pipi basahku
Sabarlah sayang....
Aku pasti sembuh dalam dekapan Rabb-Mu
Dentuman jantung berdenyut bak bom waktu
Saat napasmu di penghujung waktu
Maut sedang menyayat ragamu
Sayatan kesembuhan yang kau tunggu
Terhempas pelan menatap dimensi barumu
Sementara aku...
Hancur lebur segala mimpiku
Melihat tubuhmu terbujur kaku
Detik itu selalu kuingat dalam piluku
30/10/2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H