Lihat ke Halaman Asli

Risa Marjanah

Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Agama Islam

Wisata Alam Goa Lalay Klapanunggal

Diperbarui: 12 Februari 2023   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Alam Goa Lalay, 11/02/23 (dokpri)

WISATA ALAM GOA LALAY

Oleh: Risa Marjanah

PENDAHULUAN

     Gua atau goa, siapa yang tidak tahu dengan nama wisata satu ini. Saya yakin sekali pastinya kalian sudah familiar dengan nama wisata alam ini, ya walaupun sebagian kalian mungkin belum pernah masuk langsung ke dalam wisata alam yang satu ini, apa itu gua??

     Ya! betul sekali, Gua adalah sebuah lubang alami di dalam tanah yang cukup besar dan dalam. Jika kalian mendengar kata gua pasti yang kalian pikirkan, gelap dan ada sejumlah kelelawar, nah karena gua juga merupakan tempat tinggal kelelawar. Hanya ada tiga jenis gua yang ditemukan di Indonesia, yaitu: gua kapur, gua lava, dan gua laut. Sedikit edukasi ya temen-temen, Gua kapur terbentuk oleh peristiwa karst (pelarutan batu gamping atau kapur oleh aktivitas air), sehingga proses kristalisasi dan peleburan batu kapur menciptakan lintasan dan formasi batuan yang sangat menarik. Kisaran karst Indonesia diperkirakan terbesar di dunia. Yaitu: Gua Pasir, Gua Batu Halit, Gua Es, dll. Di seluruh dunia formasi gua yang sangat langka. Mencakup hanya 5% dari total jumlah gua di dunia. Nah, itu tadi sedikit edukasi mengenai pembahasan kita kali ini yaitu salah satu Gua yang dijadikan tempat wisata, dia adalah Wisata Alam Goa Lalay. 

PEMBAHASAN

     Gua alam ini disebut Goa Lalay. Kata Lalay sendiri berasal dari Sundala yang berarti kelelawar. Seperti namanya, wisata Goa Lalay ini dihuni oleh kelelawar. Anda tidak dapat memasuki gua ini dan melihat kelelawar. Karena bagian bawah goa ini merupakan pintu keluar aliran air dari dalam bukit. Air kemudian dialirkan ke bendungan yang dibangun warga sebagai sumber air.

     Goa Lalay di Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, kini menjadi objek wisata bekas tambang batu kapur. Goa di desa Klapanunggal ini memiliki kedalaman sekitar 100 meter dan memiliki beberapa bilik selebar 5 hingga 10 meter. Seperti gua karst lainnya, Goa Lalay Klapanunggal terbentuk secara alami. Pengunjung Goa Lalay harus menggunakan perahu karet karena pintu masuknya terendam di kedalaman kurang lebih 2 meter. Akan tetapi untuk sekarang goa tidak beroperasi ya temen-temen. Tapi kalian jangan sedih, tempat wisata ini tidak hanya menyediakan pemandangan goa nya saja, setelah ini kita akan bahas bersama-sama. 

Goa Lalay, 11/02/23 (dokpri)

     Sedikit histori, Gunung ini telah rusak dan mengering akibat penambangan batu kapur ilegal selama 10 tahun. Dengan demikian, lanskap kawasan ini tidak beraturan dan umumnya tidak mencerminkan perbukitan atau pegunungan. Bahkan kondisi lingkungan terlihat menakutkan. Namun karena visi tersebut, para pemandu wisata lokal menjadikannya tujuan wisata yang unik. Jejak penambangan menawarkan panorama tak biasa yang jarang ditemui di destinasi wisata lainnya. Perbukitan di wilayah ini membentuk ngarai di tepi sungai. Tebing kapur yang berbentuk tidak beraturan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Meski suasana gunung kapur ini gersang, namun tetap menyimpan pesona eksotik nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline