Lihat ke Halaman Asli

Risa dewi

Mahasiswi Universitas Pendidikan Ganesha

Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Diperbarui: 20 November 2024   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gizi pada ibu menyusui tentu sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi.  Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Kebutuhan nutrisi selama menyusui didasarkan pada kandungan nutrisi ASI dan jumlah nutrisi penghasil ASI. Ibu menyusui disarankan memperoleh zat makanan tambahan sebesar 800 Kkal yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk nutrisi harian serta aktivitas ibu itu sendiri seperti pada penjelasan berikut.

  • Kalori

Selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui

  • Protein.

Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Selain karbohidrat, protein juga termasuk kebutuhan nutrisi ibu menyusui yang harus ada dan tercukupi setiap harinya. Protein dibutuhkan oleh janin untuk membentuk jaringan tubuh, organ, serta syaraf. Tak hanya itu, protein yang cukup juga mampu mendukung perkembangan otak sehingga bayi akan tumbuh lebih cerdas.Protein sangat diperlukan oleh bayi di awal kehidupannya. Bayi yang kekurangan sumber protein, baik dari ASI maupun dari cadangan tubuhnya akan sulit berkembang dengan optimal. Bagi ibu, protein juga baik untuk proses pemulihan pasca melahirkan. Beberapa makanan yang mengandung protein tinggi, antara lain telur, ayam, daging tanpa lemak, ikan, produk susu khusus ibu menyusui, kacang-kacangan, serta gandum utuh.

  • Cairan.

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.

  • Lemak Sehat

Lemak tak hanya berperan sebagai sumber energi, namun berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi. Lemak juga dibutuhkan oleh ibu pasca hamil dan melahirkan. Meskipun demikian, ibu perlu menghindari lemak jahat atau lemak trans seperti gorengan, junk food, dan makanan olahan. Sebaiknya ibu mengonsumsi minyak dari kacang-kacangan, daging sapi, atau ikan.

  • Kalsium

Kalsium yang dibutuhkan adalah sebanyak 1300 mg setiap harinya. Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi bayi, serta mencegah ibu mengalami osteoporosis. Pasalnya ketika ibu kekurangan kalsium, bayi akan menyedot cadangan kalsium dari tubuh ibu. Akibatnya, ibu bisa mengalami osteoporosis.

  • Zat Besi

Zat besi sangat penting untuk membantu perkembangan otak bayi. Zat besi juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Bayi yang tercukupi kebutuhan zat besinya akan tumbuh optimal sesuai dengan usianya.

  •  Vitamin D,B2,dan B12

Salah satu vitamin yang menunjang proses menyusui adalah vitamin D. Vitamin D berfungsi untuk menunjang pertumbuhan serta perkembangan bayi, termasuk pertumbuhan tulang dan gigi. Vitamin D juga membantu tubuh dalam memelihara jaringan tulang ibu, meningkatkan metabolisme tubuh, serta menurunkan risiko kekurangan kalsium pada bayi.Vitamin lain yang tak kalah penting adalah vitamin B2 dan B12. Vitamin B2 dan B12 berperan dalam perkembangan otak bayi serta mengembalikan energi ibu pasca melahirkan. Tak hanya itu, vitamin B2 dan B12 juga dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas ASI dan menghasilkan sel darah merah. Tentunya, konsumsi vitamin B2 dan B12 dalam jumlah cukup dapat mencegah ibu mengalami anemia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline