Lihat ke Halaman Asli

Risa Kustara

Pelajar/Mahasiswa

Tim Mahasiswa KKN-T IPB Melakukan Penyuluhan Potensi Kawasan Pesisir di Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes

Diperbarui: 18 Juli 2022   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Penyuluhan Ekosistem Pesisir (16/07/22). Sumber: Tim KKN-T IPB University

Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan penyuluhan potensi kawasan pesisir di Balai Desa Randusanga Wetan pada Sabtu, 16 Juli 2022. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang potensi-potensi di kawasan pesisir sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk keberlangsungan hidupnya.

Kepala Desa Randusanga Wetan, Bapak H. Swi Agung menyampaikan harapannya, “Melalui penyuluhan yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa dari IPB, saya berharap masyarakat dapat lebih mengetahui dan mengenali potensi yang ada di ekosistem pesisir agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.”, ungkapnya saat memberikan sambutan pada pembukaan acara ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Desa Randusanga Wetan termasuk diantaranya aparatur desa, ketua beserta anggota BPD Randusanga Wetan, anggota LPM Desa Randusanga Wetan, ketua RT dan ketua RW yang ada di Desa Randusanga Wetan, anggota karang taruna Desa Randusanga Wetan, serta anggota BUMDES Randusanga Wetan.

Desa Randusanga Wetan merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan laut di sebelah utara Pulau Jawa. Hal ini yang menjadikan kondisi di desa ini cukup beragam karena merupakan kawasan pesisir dengan segala bentuk dinamikanya yang unik. Kondisi tersebut yang kemudian menjadikan desa ini memiliki beragam potensi yang dapat dikembangkan seperti budidaya udang, budidaya bandeng, budidaya rumput laut, serta potensi kawasan mangrove. Pengetahuan mendasar tentang potensi yang ada di kawasan pesisir penting untuk diketahui agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal dan optimal.

Sesi penyampaian materi oleh narasumber (16/07/22). Sumber: Tim KKN-T IPB University

Kegiatan penyuluhan tersebut diawali dengan penyampaian materi oleh Risa, mahasiswa Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University. Materi yang disampaikan mencakup pengetahuan tentang ekosistem pesisir secara umum beserta potensi dan ancaman yang ada di kawasan pesisir. Selain itu, ekosistem mangrove beserta manfaat yang dimilikinya juga disampaikan mengingat Desa Randusanga Wetan memiliki potensi mangrove yang cukup besar.

Materi penyuluhan ditutup dengan pengenalan metode rumpun berjarak untuk penanaman mangrove di kawasan pesisir. Metode ini merupakan salah satu metode penanaman mangrove dengan prinsip penanaman berumpun atau berkelompok yang kemudian diberi jarak pada setiap rumpun. Pada penerapannya, metode ini menggunakan 50-500 bibit mangrove yang ditanam dalam satu rumpun dengan jarak tiap rumpun kurang dari 5 meter. Dalam beberapa kasus, metode rumpun berjarak terbukti efektif untuk ditanam pada daerah pesisir dengan karakteristik arus dan gelombang yang besar karena prinsip penanamannya yang berkelompok sehingga mampu menahan hantaman gelombang ombak.

Salah satu anggota karang taruna Desa Randusanga Wetan, Eko, mengungkapkan bahwa metode rumpun berjarak patut dicoba untuk diaplikasikan pada penanaman mangrove di pesisir Desa Randusanga Wetan. “Metodenya bagus sekali, patut untuk dicoba. Bertahun-tahun kita menanam mangrove selalu gagal dan sia-sia karena bibit yang baru ditanam langsung hilang dalam semalam, itu karena ombaknya sangat besar. Kalo menggunakan metode ini sepertinya akan berhasil.”, tukasnya.

Foto Bersama Perangkat Desa Randusanga Wetan yang hadir dalam kegiatan (16/7/2022). Sumber: Tim KKN-T IPB University

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline