Lihat ke Halaman Asli

risa

Mahasiswa

Polusi Udara Menyebabkan Peningkatan Penderita ISPA

Diperbarui: 18 Agustus 2024   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah suatu infeksi yang bersifat akut dan mempengaruhi saluran pernapasan. Penyakit ini umum terjadi di masyarakat, terutama pada bayi dan anak-anak, serta disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus influenza, adenovirus, rhinovirus, virus parainfluenza, dan RSV. Contoh penyakit ISPA yang sering ditemukan meliputi flu biasa dan influenza. Selain itu, COVID-19 juga menyerang sistem pernapasan dan dikelompokkan dalam kategori ISPA. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), pada tahun 2021 terdapat kurang dari 3.000 kasus ISPA; angka tersebut meningkat signifikan menjadi antara 50.000 hingga 70.000 kasus pada tahun 2022. Puncak kejadian tercatat pada tahun 2023 dengan mencapai sekitar 200.000 kasus ISPA.

Salah satu faktor infeksi saluran pernapasan akut adalah polusi udara.  Polusi udara semakin memburuk dengan adanya asap kendaraan, asap pabrik, dan lain sebagainya.  Paparan terhadap kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada rambut halus di hidung. Akibatnya, hal ini dapat memicu terjadinya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Polusi udara lainnya, seperti asap rokok, juga mengandung karbon monoksida yang dapat menyebabkan gejala yang terkait dengan gangguan pernapasan termasuk penyakit ISPA.

Dalam upaya menangani kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyiapkan 740 fasilitas kesehatan untuk masyarakat yang terpapar penyakit ini akibat kualitas udara yang buruk. Fasilitas tersebut meliputi 674 puskesmas, 66 rumah sakit, serta Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Berbagai langkah pencegahan dapat ditempuh untuk mengurangi risiko terjadinya ISPA, antara lain:

  • Melakukan cuci tangan dengan sabun secara rutin, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
  • Meminimalkan sentuhan pada wajah menggunakan tangan, khususnya di area mulut dan hidung.
  • Mengonsumsi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Menghindari kebiasaan merokok.
  • Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat bersama-sama menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit ISPA.

Sumber 

Siloam Hospitals, Tim Medis. (2024, 31 Januari). ISPA: Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan & Pencegahannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-ispa

Rokom. (2024, 08 Januari). Polusi Ancam Saluran Pernapasan. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240108/5644635/polusi-ancam-saluran-pernapasan/

Hidayat, Dedi. (2023, 30 Agustus). Kemenkes Catat Pengidap ISPA Meningkat Akibat Polusi Udara. https://www.rri.co.id/nasional/339812/kemenkes-catat-pengidap-ispa-meningkat-akibat-polusi-udara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline