Lihat ke Halaman Asli

Salah Kaprah 'Senyawa Kimia'

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13557153331068241182

beberapa senyawa kimia xanthone dari manggis (Phytother. Res. 23, 1047–1065 (2009))

Saya sering membaca di kompasiana tulisan yang menyebut2 'senyawa kimia', 'bahan kimia', dan sebagainya yang menggambarkan bahwa 'senyawa kimia' adalah hantu yang menakutkan karena bisa merusak tubuh dibandingkan dengan 'bahan alami/natural'. Ini adalah salah kaprah yang sudah menggurita. Padahal, KIMIA seharusnya bukanlah barang asing karena merupakan matapelajaran wajib sewaktu SMA kelas 1 (masihkah? setidaknya digenerasi lalu, walau tak semua orang masuk sma). Yang paling saya sering baca misal: "Produk XXXXXX dapat mengatasi bla bla bla dan bebas efek samping karena tidak mengandung bahan kimia dan dibuat 100% dari tanaman YYYY." Pada dasarnya SEMUA (silakan buat pengecualian), yang ada di alam semesta ini adalah bahan kimia, senyawa kimia, terserah bagaimana anda menamakannya. SEMUA materi tersusun atas partikel2 subatom yang membentuk atom2 dan ujung2nya membentuk senyawa kimia. Udara adalah campuran senyawa kimia bernama O2, N2, CO2, dll. Air yang kita minum adalah H2O yang bercampur dengan ion Na, K, Cl, dll. Nasi yang kita makan, walau bila dipetik langsung dari sawah, digiling, ditanak, dan diletakkan pada wadah 100% alami buatan tangan sendiri, juga adalah senyawa kimia yang berupa polisakarida. 100% jus Manggis adalah berbagai macam senyawa2 kimia dengan struktur xanthone. komputer yang saya pakai untuk mengetik artikel ini juga adalah suatu produk dengan senyawa2 kimia inorganik entah itu plastik, komposit, dll (kurang ngerti, hehee). Jadi sangat absurb sekali mengatakan bahwa obat modern lebih jelek dari obat herbal karena yang satu obat kimia yang lainnya obat alami. Bila ingin membandingkan, silakan bandingkan dari sudut pandang lain, jangan dari 'senyawa kimia' nya. Salam,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline