Dulu, aku ga suka nulis, karena menurutku menulis itu melelahkan, tapi aku suka membaca karena dengan membaca aku bisa pindah ke alam yang lain. Waktu itu aku belum menikah jadi aku masih bisa menyalurkan hobiku untuk membaca. Kini setelah aku menikah, punya anak, ditambah pekerjaan kantor yang menumpuk membuat waktuku untuk membaca hilang. Aku jadi rindu membaca, membaca dengan bebas tanpa ada yang mengganggu.
Rasa rinduku kini semakin dalam, ditambah dengan suasana kantor yang tidak kondusif membuatku semakin rindu. Ketidaknyamanan suasana kantor menumbuhkan berbagai rasa dalam bentuk kata-kata yang tidak terungkap. Jari jemariku kini sudah berkenalan dengan keyboard komputer sehingga aku ingin mengungkapkan semua kata yang terpendam melalui gerak jemariku. Yaa... walaupun aku tak bisa menuangkan rasa rinduku untuk membaca setidaknya aku bisa mengungkapkan rasaku dengan menulis.
Lalu aku mencoba mencari situs web di internet yang menerima tulisan. Kucari dan kucari akhirnya aku menemukan situs web yang menerima tulisan dan dibayar apabila tayang. Wow ... dengan penuh percaya diri aku kirimkan tulisanku yang telah lama kubuat. Situs web itu berkata kalau dalam sebulan tulisanku tidak tayang berarti ... the end.
Lama menunggu, tiap hari kubuka situs web tersebut dan melihat apakah tulisanku telah tayang atau belum. Setelah sebulan lebih satu hari kucari dan kucari, ternyata tulisanku belum tayang. Seketika rasa percaya diriku hilang tak tersisa.
Aku sedih, ternyata tulisanku tidak layak walaupun menurutku itu layak, lalu aku pun berprasangka buruk "jangan-jangan tulisanku ga dibaca nih ama redaksinya" pikirku.
Berhari-hari kucoba melupakan kesedihanku dan menumbuhkan rasa percaya diriku. Kucoba mencari lagi situs web yang akan menerima tulisanku, dan aku menemukan Kompasiana. Kubaca dan kubaca ... aku ga ngerti, maksudnya tayang apa ya ?, apa maksudnya tulisanku tayang tanpa perlu diseleksi lagi ?, wow ... unbelievable. Namun seketika ketakjuban yang kurasakan berganti dengan ketakutan. Aku takut tulisanku jelek, tidak disukai dan tidak ada yang melihat. Akupun menutup kembali akun Kompasianaku.
Setelah sekian lama, akhirnya timbul pikiranku untuk membuka lagi akun Kompasianaku. Aku ingin mengirim tulisanku, aku ingin kembali ke niat awalku menulis. Aku hanya ingin menulis, tanpa embel-embel "money, follower, and others". Lalu kubuka akun Kompasianaku dan kukirim tulisanku yang dulu pernah ditolak salah satu situs web.
Setelah ku klik "tayang" dan kutunggu beberapa menit, ternyata tulisanku benar-benar tayang. Aku seneng banget, kalau aku bisa teriak, aku teriak deh. Kutarik nafas dalam-dalam dan kuhembuskan perlahan "akhirnya ku menemukanmu Kompasiana, terima kasih" teriakku dalam hati yang tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H