Lihat ke Halaman Asli

Kuliah Itu Sesuai Cita-cita, Kemauan Orang Tua atau Minat Persaingan Dunia?

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekitar satu bulan lagi saya dan seluruh teman-teman yang duduk di bangku kelas 3 insyaAllah akan resmi meninggalkan seragam putih abu.
Tentu saja kita semuaberkeinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Memilih Perguruan Tinggi favorit dan jurusan terakreditasi .

Namun terkadang kita dihadapkan pilihan-pilihan yang cukup membingungkan.
Ada beberapa hal yang biasanya menjadi bahan pertimbangan para calon mahasiswa untuk melanjutkan studi.

Seperti pada umumnya, kita pasti ingin melanjutkan studi sesuai minat dan kemampuan yang kita miliki.
Namun, bagaimana jika ternyata keinginan kita tak sejalan dengan orang tua?
Biasanya beliau-beliau akan cenderung menuntut kita untuk memilih jurusan yang dianggapnya paling tepat. Apalagi pada anak perempuannya, dengan alasan perbedaan gender, pekerjaan yang menjanjikan atau bahkan meneruskan usaha turun-temurun.

Memang, tidak ada orang tua mana pun yang ingin menjerumuskan anaknya melainkan memberikan yang terbaik untuk mereka. Namun, jika pada prakteknya ternyata kita tak menjalani sepenuh hati, apakah masih pilihan tersebut menjadi yang terbaik?

Disamping itu kita juga harus memikirkan mengenai persaingan global.
Sudah merupakan satu pemikiran yang wajar di kalangan kita bahwa setelah selesai kuliah maka akan bekerja. Oleh karena itu menjadi bahan pertimbangan lain untuk pandai memilih peluang kerja yang sedang sangat dibutuhkan. Sehingga adanya sinkronisasi antara jurusan yang akan kita pilih dengan peluang kerja yang ada.

Namun, bagaimana jika orang tua masih bersikeras agar kita menuruti keinginannya yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita?
Salah seorang sahabat saya pernah mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk meyakinkan orang tua yaitu jangan pernah kita mengeluh dihadapannya. Karena dengan mengeluh berarti kita belum bisa menerima resiko atas komitmen yang kita pilih. Berusahalah untuk mandiri, dengan begitu maka orang tua pun lama-kelamaan akan luluh dan percaya pada pilihan kita.
Tetapi jika masih ada kebingungan di hati kita maka mintalah petunjuk dari Allah SWT dengan shalat istikharah. InsyaAllah Allah akan menunjukkan mana yang terbaik untuk hambaNya.
Setelah itu bertanggungjawablah atas keputusan kita ambil dan jalani sebaik mungkin. Agar orang tua tidak merasa kecewa terhadap kita.
InsyaAllah..

Jadi, sudahkaha sahabat semua memantapkan pilihan untuk kuliah?
jika sudah, maka bersungguh-sungguhlah insyaAllah kita akan mendapat yang terbaik..
aamiin….

Keep spirit ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline