Lihat ke Halaman Asli

Riris Rismawati

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Kelas BIB LPDP

Menuju Indonesia Maju: Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Muda Melalui Inovasi Pendidikan di Perguruan Tinggi

Diperbarui: 23 Mei 2024   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Harapan bahwa Indonesia akan menjadi negara tangguh, mandiri, dan inklusif di 2045 sangat tinggi. Pemerintah mengharapkan bahwa Pembangunan 20 tahun ke depan dapat mendorong Indonesia bertransformasi menuju peradaban masyarakat yang modern dan sejahtera, lalu apa yang bisa dilakukan oleh dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi dalam meraih harapan tersebut?

Pendidikan menjadi gerbang utama dalam menghantarkan generasi muda untuk siap mengisi pembangunan bangsa. Oleh karena itu masalah pendidikan harus dipikirkan dengan serius, karena jika gerbang itu telah rusak pada akhirnya generasi muda yang diharapkan menjadi penerus bangsa akan banyak terkontaminasi oleh pegaruh negatif dari perkembangan zaman saat ini.

Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk masa depan bangsa. Namun, ekspansi Perguruan Tinggi yang berlebihan tanpa diimbangi dengan perkembangan ekonomi negara telah menyebabkan pengangguran di kalangan lulusan Perguruan Tinggi. Di sisi lain, minat untuk menjadi wirausahawan masih rendah.

Perguruan Tinggi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan kompleks. Akar kulturalnya berasal dari Barat, namun telah mengalami adaptasi dan transformasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Saat ini, Perguruan Tinggi di Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan manusia dan diharapkan dapat berkontribusi dalam dunia wirausaha. Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki kualitas unggul di tengah persaingan global saat ini.

Namun dominasi pemikiran ekonomi dalam Perguruan Tinggi telah melahirkan kritik dari para pakar. Kritik itu antara lain menyatakan bahwa pendidikan formal telah berubah dari esensi hakikatnya semula. Perguruan Tinggi telah berubah menjadi The alienation machine menghasilkan lost people yang tercerabut dari akar kulturalnya. Pendidikan hanya menghasilkan kaum elit yang disoriented yang menghasilkan kemiskinan di kalangan mayoritas (Harrison, 1979:87).

Dalam upaya mengantisipasi realitas itu, tidak mengherankan jika muncul pemikiran-pemikiran yang menentang industrialisasi yang kemudian berubah menjadi gerakan-gerakan ideologikal yang menentang pendidikan formal karena dianggapnya sebagai satu bagian dari sistem intelektual dan struktur masyarakat yang mengekang dan memperbudak manusia. Oleh karena itu Perguruan Tinggi perlu mengundang kembali masyarakat dan mencari keseimbangan antara ideologi ekonomi dan nilai-nilai pendidikan.

Untuk meretas jiwa wirausaha di perguruan tinggi memang tidak mudah, banyak tantangan yang akan dihadapi, mulai dari hambatan kultural, yang memprioritaskan status sosial/prestise daripada alasan finansial, cara pandang yang belum maju mengenai kewirausahaan sampai pada kurikulum wirausaha yang perlu dukungan dari kebijakan pemerintah.

Perguruan Tinggi perlu menggalakkan kegiatan-kegiatan yang berdimensi kewirausahaan, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Dan pada saat ini kegiatan yang berdimensi kewirausahan selaras dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek mengenai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), berbagai proyek digulirkan dalam program kampus merdeka yang salah satunya adalah proyek wirausaha. Ini adalah peran pemerintah untuk mendorong minat dan budaya wirausaha di kalangan pelajar/mahasiswa.

Pada akhirnya, harapan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan jiwa kewirausahaan melalui pendidikan di Perguruan Tinggi dapat terwujud. Dengan mengatasi berbagai tantangan dan menerapkan solusi yang tepat, Perguruan Tinggi dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif dan mandiri yang pada akhirnya dapat mendorong kemajuan bangsa.*

*) Tulisan ini diinspirasi dari Materi Kuliah Kewirausahaan Pendidikan Part 1, semester 2 kelas BIB LPDP Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam PPs. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pengampu Mata Kuliah : Prof. Dr. A Rusdiana, MM




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline