Intelektual yaitu suatu pengembangan ilmu yang di landasi dengan kecerdasan cara seseorang yang berfikran abstrak, serta dalam pengimplementasikan nya dengan sebuah gagasan yang secara penalaran.
Pada saat ini dalam generasi zaman yang mana banyak seebagian orang yang mengatakan bahwa audah masuk pada akhir zaman, pada saat ini para kaum muda tidaklah sama dengan pemuda pemuda pada zaman terdahulu yang mana pada diri pemuda pemuda terdahulu tetap tertanam nilai nilai dari adanya sumpah pemuda. Sehingga menjadikan para pemuda tersebut semangat dalam cengkraman kolonisme patut untuk di jadikan sebuah cermin untuk para pemuda zaman sekarang.
Melihat dari beberapa sejarah kebangsaan di indonesia sangatlah besar dari adanya kontribusi dari adanya kaum pemuda. Salah satunya kebangkitan nasional 1908, sumpah pemuda 1928, proklamasi 1945, gerakan tritura 1966, gerakan melari 1874, hingga adanya gerakan reformasi 1998, dari adanya peringatan peringatan tersebut banyak mayoritas dari kalangan kaum muda.
Pada tahun akan memasuki th 2017 menurut jason kristianto (peneliti muda/ mahasiswa s-1 jurusan ipa di universitas indonsia) serta menurut rici solihin (petani muda asal desa pasirlangu kabupaten bandung) mengatakan bahwa menurut ahmad basarah dalam sosialisasi MPR berpendapat bahwa, " kaum muda saat ini sedang menghadapi tantangan yang kompleks yang mana dapat di tinjau dari segi adanya bahaya radikalisme agama dalam indonesia yang kerap menawarkan kekerasan, yang mana kaum radiklaisme mrupakan orang orang yang cenderung kaku terhadap ideologi pancasila di indonesia, sedangkan dalam indonesia sendiri adalah bangsa yang kulturalisme. Bahkan pada masa ini di sisi lain dalam indonesia juga ada bahaya liberalisme yang menawarkan kebebasan tanpa batas."
Ahmad basarah mengatakan pula " ideologi transnasional tersebut sama sama memakai alat teknologi komunikasi dan infprmasi sebagai media propaganda, sehingga seharusnya kita sebagai kaum muda agen off change tidak boleh tinggal diam, kaum muda harus segera sadar dan ikut serta dalam mengkampanyekan nilai nilai pancasila dari ancaman ancaman radikalisme agama dan liberalisme tersebut.
Menurut ziauddin sardar (2003) mengatakan setidaknya ada 3 hambatan yang di alami kaum inteletual yaitu adanya kaum ideolog yang bepotensi menindas pemikran dan menghalangi kemunculan kaum inteektual. di karenakan pertama, kecendurangan kaum politik dalam mengendalikan terhadap superioritas. Kedua, kaum ideolog yang mentalitas guru, karena dengan adanya yang mentalitas guru berberan besar dalam meruntuhkan daya nalar kritis, dan daya imajinatif. Ketiga, kaum ideolog yang dengan sikap ketidakmampuan terhadap menerima kritik.
Pada hakikatnya kaum intelektual ialah seorang yang mengetahui banyak dalam berbagai hal, yaitu pemikiran yang tajam, dan bisa memahami berbagai disiplin ilmu, serta tidak mengenal batas kepakaran, karena jika semakin lemah pondasi intelektual pada diri kaum muda maka akan semakin mudah untuk di tindas.
Jadi kita sebagai organisai kaum uda perlu menjalinkerjasama dalam partai politik sehingga kita harus terus meningkat kan peran dan tangung jawab dalam kebangsaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H