Lihat ke Halaman Asli

Dari Manakah Teori Manajemen Berasal?

Diperbarui: 12 Juli 2017   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : karya fotografi sendiri (Riri Satria)

Judul tulisan ini merupakan sebuah pertanyaan yang sebenarnya sudah lama muncul di pikiran saya, dari manakah pemikiran-pemikiran atau berbagai teori manajemen itu berasal? Kalau kita pelajari, maka kita bisa menyimpulan bahwa berbagai pemikiran brilian di bidang manajemen lahir dari tiga pihak, yaitu university professors, reputableconsultants, dan tentu saja corporate heroes atau praktisi manajemen yang berkelas.

Apa sajakah pemikiran brilian di bidang manajemen yang lahir dari tangan para university professors? Dengan mudah para aktor dunia manajemen bisa menyebutkan nama Michael Porter dari Harvard Business School dengan teori keungguan kompetitif, strategi generik, rantai nilai atau value chain, lima kekuatan pembentuk persaingan (the five forces), dan sebagainya. 

Kemudian dari belahan bumi Eropa juga ada nama W. Chan Kim dan Rene Mauborgne dari INSEAD di Perancis dengan teori blue ocean strategy. Juga ada dari Asia nama Kaoru Ishikawa dari University of Tokyo dengan diagram tulang ikan atau causal diagram.

Nah, mereka inilah para university professors yang menghasilkan banyak pemikiran brilian di bidang manajemen dan banyak dipergunakan oleh dunia bisnis di dunia. Selain mereka, tentu saja banyak nama-nama lainnya yang sekelas dengan mereka. 

Di Indonesia kita mengenal nama Rhenald Kasali dari Universitas Indonesia dengan pemikiran change DNA serta cracking zone yang sudah beliau tulis dalam bentuk buku. Biasanya pemikiran para university professors ini berada pada tataran teori yang memperkaya ranah ilmu pengetahuan.

Selain para university professors, berbagai pemikiran brilian di dunia manajemen juga lahir dari tangan para reputable consultants di dunia. Kita sebut saja BCG Matrix yang dihasilkan oleh Boston Consulting Group, atau kerangka 7-S untuk diagnosis dan pengembangan organisasi dari McKinsey. 

Jangan lupa nama Jim Collins dengan empat buku handalnya yang merupakan hasil riset yaitu "Built to Last", "Good to Great", "How the Mighty Fall" dan"Great by Choice".

Ini adalah berbagai pemikiran yang lahir dari tangan-tangan para konsultan handal di dunia. Pemikiran mereka inipun dipergunakan secara luas oleh para praktisi manajemen di dunia. Kalau di Indonesia kita juga mengenal kerangka manajemen pemasaran yang dikembangkan oleh Hermawan Kartajaya dan MarkPlus yang juga banyak dipakai.

Biasanya pemikiran para reputable consultants ini berada pada tataran kerangka yang aplikatif dan siap dipergunakan untuk kalangan praktisi. Mereka umumnya mengembangkan kerangka ini bersandar kepada teori-teori yang dibangun oleh para university professors. Bahkan ada juga hasil karya kolaborasi antara akademisi dan konsultan, misalnya kerangka balanced scorecard yang dikembangkan oleh Robert Kaplan dari Harvard Business School bersama David Norton dari Palladium, sebuah perusahaan konsultan.

Well, mengembangkan pemikiran pada tataran ini juga salah satu cita-cita saya bersama tim konsultan Value Alignment Group untuk ikut serta memberikan sumbangsih kepada khasanah ilmu manajemen.

Kemudian jangan melupakan corporate heroes. Siapakah mereka ini? Mereka adalah eksekutif kelas dunia yang sanggup melakukan berbagai hal yang luar biasa terhadap perusahaan tempat mereka bekerja dan mereka juga sanggup memformulasikan apa yang mereka lakukan tersebut dalam suatu kerangka pemikiran yang brilian sehingga bisa dipelajari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline