Pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih mengalami permasalahan. Salah satu masalah yang harus dikritisi yaitu kurikulum pendidikan kewirausahaan yang diterapkan di sekolah yang terlalu fokus pada sisi teoritis daripada praktik.
Dalam perencanaannya peserta didik tidak dikonsep dengan wirausaha secara praktik. Sehingga kurikulum tidak dapat menjawab tuntutan untuk menghasilkan entrepreneur muda yang mampu mengembangkan diri dalam dunia bisnis. Maka dari itu harus adanya inovasi kurikulum pada satuan pendidikan.
Adapun gagasan yang kami berikan yaitu adanya Memogram (Me and Mom Program) yang diimplementasikan pada Sekolah Dasar. Memogram merupakan bentuk praktik dari pendidikan kewirausahaan.
Dengan Memogram ini diharapkan dapat mengoptimalkan pendidikan kewirausahaan yang ada di Sekolah Dasar sehingga dapat mewujudkan Indonesia emas 2045. Menurut Wibowo (2010: 22) bahwa pendidikan kewirausahaan seharusnya memang dilakukan sejak dini diajarkan di jenjang awal pendidikan yaitu Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Maka teori dan praktik yang diajarkan harus sesuai dengan usia peserta didik. Memogram inilah bentuk praktik yang paling sesuai diterapkan di Sekolah Dasar.
Memogram terbentuk dari integrasi pendidikan informal (keluarga) dan pendidikan formal. Tujuan diadakannya Memogram yaitu (1) mengoptimalkan pola interaksi orang tua dan anak, (2) menanamkan sikap kreatif, inovatif, mandiri, dan leadership pada anak, (3) mengurangi jajan sembarangan, (4) meningkatkan jiwa kewirausahaan, dan (5) mengurangi pola konsumtif pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H