Lihat ke Halaman Asli

RIRI NOOR

Mahasiswa

Minuman Air Jeruk Panas Tidak Bermanfaat, Mitos atau Fakta?

Diperbarui: 16 Juni 2024   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: TastingTable

Halo sahabat! Siapa sih yang tidak tau minuman air jeruk? Kayaknya minuman ini sih udah terkenal banget ya! Air jeruk panas rasanya sangat cocok diminum ketika hujan turun, karena menyengarkan dan menghangatkan badan. Selain menyegarkan, minuman jeruk juga memiliki manfaat untuk memelihara kesehatan tubuh karena mengandung vitamin C. Tapi, bener gak sih kalau kandungan vitamin C dari air jeruk yang kita minum bisa rusak?

Dalam 100 gram buah jeruk, terkandung 30 IU (International Unit) vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan yang tangguh untuk membantu menjaga kesehatan sel dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh, dan juga dapat mencegah radikal bebas. Vitamin C memiliki berbagai manfaat, diantaranya sebagai obat herbal untuk flu dan sariawan.

Namun apakah ada perbedaan antara kandungan vitamin C pada buah jeruk dan pada minuman air jeruk panas?

Sumber gambar: Full figured fabulous

Ternyata, kadar vitamin C pada air jeruk panas itu lebih rendah dibandingkan pada buah jeruk! Kok bisa?

Vitamin C cenderung memiliki sifat yang tidak stabil pada beberapa kondisi, salah satunya kondisi panas. Ketika kita membuat minuman jeruk panas, kita akan mencampurkan air perasan jeruk dengan air panas bersuhu tinggi. Pada kondisi ini, vitamin C akan terdegradasi atau rusak. Hal inilah yang menyebabkan kadar vitamin C pada minuman jeruk panas akan menurun.

Nah, oleh karena itu tidak terlalu disarankan untuk menyajikan air perasan jeruk bersuhu tinggi. Sebaiknya, air perasan jeruk disajikan dalam suhu rendah atau suhu normal untuk menjaga kadar vitamin C nya ya, Sahabat!

Jadi, Sahabat lebih pilih yang mana nih? Air jeruk panas, air jeruk biasa, atau es jeruk? Semoga bermanfaat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline