Aku duduk memaku menunggumu
Menatap keluar jendela yang basah karena hujan yang tak kunjung reda
Bersembunyi balik kelambu yang terbalut butiran embun
Hujan sore ini sungguh membawa semerbak bau
Aroma kenangan yang telah kita rangkai bersama
Selama jangka waktu yang tak sebentar
Menandakan perjalanan kita yang telah mengakar
Masih ku lihat mendung sebagai penghalang sinar matahari
Seperti halangan kebersamaan kita yang masih nampak di pelupuk mata
Sama seperti awan abu yang ku harapkan segera menjauh
Begitu pula kesulitan kita untuk segera menyatu