Dingin udara merasuki tulang
Hening suasana menawarkan kemesraan
Dalam kejauhan terdengar sayup sayup ayat suci yang dilantunkan
Iringi rinduku padamu yang melintasi ingatan
Tak pernah ku rasa serindu ini
Mungkin karena aku padamu tak sedekat dulu
Mencarimu hanya ritual yang aku lakukan
Namun kedekatan tak menjadikan kebersamaan
Embun pagipun ikut teriris
Hingga tangisnyapun terjatuh menetes
Mengenai pelipis mata yang telah lama basah
mengingat cinta yang sesakkan seluruh dada
Fajar pagi telah menyingsingkan malam
Rindu ini telah menyingkirkan kelambu setan
Bukanlah aku yang sendirinya menyapa Tuhan
Melainkan cinta yang maha kuasa
Mampu ketuk hati mata dan telinga
Oh alangkah bahagianya pagi ini
Masih terisi segenap iman dihati
Terimakasih sang fajar pagi
Sejukkan jiwa yang penuh dosa
Terimakasih telah berikan kesempatan
Untuk segenap mencintai Mu lebih dalam
Memikirkanmu lebih sering
Melakukan yang tebaik hanya untuk Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H