Lihat ke Halaman Asli

Sedikit Teman, Bukan Berarti Tak Pandai Membangun Relasi

Diperbarui: 23 April 2020   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: popbela.com

Sejak di bangku sekolah menengah saya selalu memiliki prinsip dalam pertemanan: "teman mengajak berlomba tetapi tidak pernah meninggalkan". Bagi saya penggalan tersebut sangatlah dalam. Tentunya berlomba yang dimaksud adalah saling mendukung satu sama lain agar terus selangkah lebih maju. Dalam perlombaan itu teman berbeda dengan penantang/lawan dalam sebuah pertarungan biasanya. 

Teman dalam hal ini tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain walaupun mereka sedang dalam 'perlombaan'. Semakin kesini prinsip itu pun bercampur dengan prinsip lain yaitu, "lebih baik sedikit teman tetapi berkualitas". Tak akan menjadi hubungan yang baik selagi tidak memiliki kualitas di dalamnya. Maka kuantitas dalam pertemanan tak lagi penting. 

Seorang teman adalah orang lain yang bisa kita percaya dan menjadi pendamping dalam petualangan apapun. Dengan teman kita bisa berbagi banyak hal, apalagi hal yang sama-sama disukai pasti lah sangat menyenangkan. Teman membuat kita tidak merasa sendiri dan merasa bahwa kita layak untuk di dijadikan sebagai "seorang teman". 

Namun, bagaimana jika teman yang kita miliki hanya sedkit bahkan hanya ada satu  ? Atau kita  hanya dapat menjadi teman  bagi beberapa orang yang jumlahnya tak lebih dari tiga, misalnya ? Seringkali permasalahan tersebut membuat kita merasa insecure terhadap diri sendiri. Merendahkan diri bahwa kita tidak bisa menjadi orang lain yang punya banyak teman karena kepopulerannya.  Tapi, sebelum men-judge  bahwa kita mempunyai kelainan dalam membangun relasi, mari kita pelajari sedikit demi sedikit dalam tulisan ini

Mereka yang mempunyai banyak teman tentu banyak alasannya, diantaranya: 

1. Mereka adalah seorang yang sangat terbuka terhadap siapa saja

2. Mereka adalah seorang yang humoris (tidak tahu malu)

3. Mereka adalah seorang yang populer di lingkungannya (orang kaya, bangsawan, good-looking, punya jabatan tertentu)

4. Mereka merasa tidak diperhatikan dalam lingkungan keluarga sehingga melampiaskannya pada pergaulan yang ramai

Ke-empat kriteria di atas adalah berdasarkan pengamatan saya selama enam tahun di sekolah menengah. Dimana pada masa itu hubungan relasi pertemanan sedikit berbeda bumbunya dibandingkan saat sekolah dasar atau TK. Lalu sayangnya, saya tidak termasuk dalam ke-empat kriteria itu sama sekali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline