Lihat ke Halaman Asli

Ririn Labatar

Mahasiswa

The Rain (Him)

Diperbarui: 30 Juni 2021   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rain dan dia
Rain, keadaan alam yang menakjubkan dan Dia,
Jiwa yang menarik
Tentang cakrawala yang mengerut
Dan sebuah rasa yang merindu

Ini tentang putih abu-abu dan kisah di antara rintiknya gerimis
Ditambah dengan bunyi hentakan kaki yang lari
Pada jalan dan memecahkan genangan air
Wajahnya yang terlihat senyum tersipu malu,
Diselipkan bahagia yang tak henti-hentinya
Dengan ucapan syukur
Cuacanya yang sering menyakitkan, mendatangkan syukur
Meskipun pandai menyembunyikan duka
Tetapi kau datang dan selalu menyejukkan hatiku
Saat aku sendiri

Dan hujan ini turun lagi untuk kesekian kali
Mengingatkanku tentang rintiknya hujan dan soal waktu yang sedetik
Seketika membawaku dalam dimensi lain
Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu
Datang menghampiriku
Meski gerimisnya tak mampu mengingatkanku tentangnya
Kuceritakan semuanya kepadamu

Kaulah saksi betapa kuatnya diriku
Hingga aku bisa berdiri tegak
Dan melengkapi sebagian cerita kehidupan
Dengan banyak warna, serta menjadi inspirasi dan semangat

Ambon, 30 Juli 2021

Ririn Labatar              

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline