Rain dan dia
Rain, keadaan alam yang menakjubkan dan Dia,
Jiwa yang menarik
Tentang cakrawala yang mengerut
Dan sebuah rasa yang merindu
Ini tentang putih abu-abu dan kisah di antara rintiknya gerimis
Ditambah dengan bunyi hentakan kaki yang lari
Pada jalan dan memecahkan genangan air
Wajahnya yang terlihat senyum tersipu malu,
Diselipkan bahagia yang tak henti-hentinya
Dengan ucapan syukur
Cuacanya yang sering menyakitkan, mendatangkan syukur
Meskipun pandai menyembunyikan duka
Tetapi kau datang dan selalu menyejukkan hatiku
Saat aku sendiri
Dan hujan ini turun lagi untuk kesekian kali
Mengingatkanku tentang rintiknya hujan dan soal waktu yang sedetik
Seketika membawaku dalam dimensi lain
Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu
Datang menghampiriku
Meski gerimisnya tak mampu mengingatkanku tentangnya
Kuceritakan semuanya kepadamu
Kaulah saksi betapa kuatnya diriku
Hingga aku bisa berdiri tegak
Dan melengkapi sebagian cerita kehidupan
Dengan banyak warna, serta menjadi inspirasi dan semangat
Ambon, 30 Juli 2021
Ririn Labatar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H