Lihat ke Halaman Asli

Audit of Account Receivable Balances

Diperbarui: 6 April 2016   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama   : Ririn Indah Kurniawati

NIM    : 2014017041

Kelas   : 4A2

 

Audit Saldo Piutang

 

Dalam siklus kegiatan perusahaan atau dalam jangka waktu satu tahun klaim atas barang atau jasa, serta uang kepada pihak lain disebut dengan piutang. Di neraca, penyajian piutang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu piutang nonusaha dan piutang usaha. Transaksi penjualan dapat menjadi penyebab dari timbulnya piutang usaha. Sedangkan, penyebab timbulnya piutang usaha adalah transaksi yang tidak berkaitan dengan transaksi penjualan. Contoh dari piutang nonusaha adalah piutang pengenbalian pajak, piutang dividen dan bunga, piutang penjualan saham, dan piutang kepada karyawan. Dari segi material, piutang usaha lebih besar jumlah materialnya daripada piutang nonusaha.

Di Neraca Piutang Usaha Disajikan Berdasarkan Prinsip Akuntansi Berterima Uum

1.      Di neraca penyajian piutang usaha harus didasarkan pada perkiraan berapa jumlah yang akan diberikan oleh kreditur di tanggal neraca tersebut. Di neraca penyajian piutang usaha adalah jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian piutang tak tertagih.

2.      Pembentukan cadangan kerugian piutang harus dicantumkan di neraca.

3.      Di neraca harus disajikan rincian saldo piutang yang material.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline