"Susan Susan Susan.."
"Besok gede mau jadi apa?"
"Aku kepingin pinter"
"Biar jadi dokter"
Kebanyakan orang dari sejak TK bercita-cita ingin menjadi polisi, pilot, guru dan dokter. Tetapi lebih banyak anak yang bercita-cita kelak dewasa ingin menjadi seorang dokter. Menggunakan jas berwarna putih, berwajah ramah, berhati mulia, menyembuhkan banyak orang dan banyak uang itulah pandangan masyarakat terhadap profesi dokter.
Sejak zaman nenek moyang hingga sekarang, dokter dianggap sebagai profesi yang istimewa dan mulia. Dokter juga termasuk profesi yang paling mulia selain seorang guru. Hal ini dikarenakan dokter memegang tanggung jawab hidup matinya seorang pasien, walaupun memang dokter adalah manusia biasa. Hal itulah yang membuat banyak orang ingin menjadi seorang dokter.
Namun, seiring dengan perubahan zaman, sejalan dengan perubahan sistem pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan, berbagai tantangan pun dihadapi para dokter. Masa depan dunia kedokteran akan mengalami tantangan yang sangat berat. Dari dalam negeri, tantangan itu berupa pemenuhan kecukupan jumlah dokter yang ideal baik antara pusat dan daerah serta disesuaikan dengan jumlah penduduk. Namun pada satu sisi tantangan untuk memperebutkan posisi pekerjaan di bidang medis ini juga semakin keras, seiring dengan perkembangan profesi lain dan keterbatasan anggaran pemerintah. Dari luar negeri tantangan berupa ancaman dokter asing yang secara sistematis dalam aturan global akan ikut menjamah pasar jasa kesehatan di dalam negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H