- Anemia pada remaja khususnya remaja putri merupakan masalah kesehatan yang harus segera mendapatkan perhatian khusus karena remaja putri merupakan calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Generasi penerus bangsa yang unggul dan berkualitas terlahir dari seorang ibu yang sehat, baik sehat secara fisik maupun sehat secara mental. Remaja putri ini rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi, rematri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat serta adanya pola diet yang salah pada rematri. Rematri yang menderita anemia juga berisiko mengalami anemia saat hamil. Hal ini akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan (Kemenkes, 2018).
- Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan salah satu penyakit hematologi yang sering ditemukan pada bayi, anak-anak dan perempuan usia reproduksi. Anak-anak dengan ADB akan mengalami gangguan dalam tumbuh-kembang, perubahan perilaku serta gangguan motorik, sehingga dapat mengurangi kemampuan belajar dan menurunkan prestasi belajar di sekolah. Keadaan ini tentunya dapat menghambat perkembangan kualitas sumber daya manusia. Faktor utama penyebab terjadinya anemia defisiensi besi pada perempuan usia reproduksi adalah menstruasi dan kehamilan. Mengingat besarnya dampak buruk dari anemia defisiensi zat besi maka perlu kiranya mendapat perhatian yang cukup (Kemenkes, 2018).
- Tingginya angka kejadian anemia pada remaja dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksinya, terlebih lagi kejadian anemia ini dapat terbawa sampai remaja tersebut hamil dan melahirkan jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kegiatan PKM ini dilakukan oleh TIM Dosen dari Universitas dr.Soebandi dengan tujuan melakukan skrining adanya anemia pada remaja untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja. Salah satu skrining awal yang dilakukan adalah dengan melalakukan pengukuran TB dan BB untuk menentukan IMT, pengukuran LILA dan menentukan tanda klinis anemia. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :
- Kategori
- Jumlah Siswi
- Prosentase (%)
- Anemia
- 21
- 27,63
- Tidak Anemia
- 55
- 72,37
- Total
- 76
- 100,00
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI