Perhelatan Asian Games yang tengah berlangsung di Jakarta dan Palembang, mulai 18 Agustus hingga 2 September mendatang, menuai banyak pujian. Indonesia menjadi sorotan dunia dan semakin diperhitungkan di kancah internasional. Sejumlah sektor ekonomi pun terakselerasi.
Kita tak punya banyak waktu untuk menikmati euforia kesuksesan Asian Games, karena sebuah even yang tak kalah bergengsi sudah di depan mata. Yakni pertemuan tahunan International Monetery Fund dan World Bank (AM 2018) yang akan digelar di Bali pada 12-14 Oktober mendatang. Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota serta sektor privat, akademisi, NGO dan media dengan total peserta diperkirakan sebanyak 15 orang.
Sama halnya dengan Asian Games, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah AM 2018 karena kapabilitas dan pencapaian Indonesia di sejumlah bidang. Indonesia dipandang sebagai negara yang reformis, resilient, dan sangat progresif dan potensial yang telah menggunakan sistem keuangan yang sesuai dan bersinergi dengan sistem keuangan dunia.
Selain itu, sebagai digitalized economy country, Indonesia memiliki inclusive growth yang baik. Indonesia juga dinilai memiliki banyak program dan kebijakan yang baik, yang dapat dijadikan showcase untuk menginisiasi negara-negara lain di dunia.
Menjadi tuan rumah sebuah even akbar berskala internasional, memberi sejumlah keuntungan dan manfaat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sejumlah manfaat dan keuntungan jangka pendek antara lain terakselerasinya sektor transportasi, perhotelan, kuliner, wisata, juga transfer of knowledge.
Dalam konteks perhelatan AM 2018, sejumlah manfaat ini tidak hanya akan didapat oleh Bali sebagai tuan rumah, namun juga sejumlah daerah lain di sekitarnya dan bahkan Indonesia secara keseluruhan.
Dalam jangka panjang, sejumlah peluang dan manfaat juga terbuka lebar untuk kita raih. Peluang investasi dan mempromosikan produk lokal Indonesia ke seluruh penjuru dunia adalah dua di antaranya.
Menyiapkan UKM Berperan Besar
Perhelatan akbar khususnya yang berskala internasional seperti AM 2018, seyogyanya akan memberi banyak keuntungan bagi semua pihak. Persoalannya, seberapa besar aktor-aktor yang terlibat bisa memanfaatkan momentum, sangat bergantung pada kapabilitas dan kesiapan masing-masing.
Para pemain besar khususnya yang bergerak di bidang transportasi, penginapan, dan penyedia layanan serta produk wisata lainnya umumnya sudah siap. Manajemen dan sumber daya manusia (SDM) mereka sangat memadai.
Kapasitas dan kualitas produk serta layanannya umumnya juga sudah berstandar internasional. Tinggal konsolidasi sebagai pemantapan. Lain halnya dengan UMKM yang mayoritas masih menghadapi sejumlah masalah dan kendala klasik, baik dari segi SDM, kualitas produk, konsistensi produksi, persoalan lisensi dan perijinan, promosi yang masih minim hingga masalah klasik di permodalan. Tanpa pembekalan dan persiapan yang intens, UMKM-UMKM hanya akan menuai remahan dan recehan dari perhelatan akbar yang berlangsung.