Lihat ke Halaman Asli

Tari Manganjan dalam Acara Adat Tiwah(Wara) di Kalimantan Tengah

Diperbarui: 19 Oktober 2024   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen Pengampu Cahyo Wahyu Dermawan S.Pd,M.Pd

Tari manganjan adalah ritual  adalah tarian ritual yang dilakukan oleh masyarakat suku dayak di kalimantan tengah dalam upacara adat tiwah. Tarian ini biasa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

Tarian ini sebagai sarana berkomunikasi  dengan roh leluhur dalam upacara tiwah. Ritual tertinggi dalam agama hindu kaharingan, dengan tujuan untuk menghantarkan roh tanah arwah.

Tarian menganjan memiliki makna dalam gerak,musik, dan nyanyiannya.Gerakan-gerakannya memiliki simbol,sehingga tarian ini tidak boleh dibawakan secara sembarangan.Beberapa gerakan dalam tari manganjan .antara lain:

1.Mengemis:artinya memohon berkah 

2.Bermain atau menabung ,Yang menyatu dengan doa

3.Mengunci sembayang

Selain gerakan,tari manganjan juga memilki beberapa hal yang perlu di perhatikan,yaitu:Kostum yang digunakan ,yaitu baju kurung,sumping, dan selendang/bahalai untuk kaum wanita, serta sangkurut,lawung,dan ikat mandau dipinggang untuk kaum pria musik yang mengiringi,antara nya adalah gandang,garantung, dan kanung pekilan lahap yang dilakukan sebanyak 3 kali sebelum tarian di mulai

Ada beberapa tahapan yang perlu di lakukan sebelum tarian ini di perlihatkan

1.Pra upacara

Mengumpulkan tulang belulang orang yang akan ditiwahkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline