Saat memasuki awal masa musim kemarau, tidak sedikit dari masyarakat yang bertanya-tanya "kapan musim kemarau datang menyapa?sampai kapan musim hujan masih menghampiri wilayah Indonesia? Kapan puncak musim kemarau dan lantas bagaimana dampak dari musim kemarau . Pertanyaan-pertanyaan itu menghiasi beberapa media massa baik, cetak, elektronik, online, dan media sosial.
Berdasarkan hasil monitoring dan analisa, bahwa terdapat 97.1% wilayah zona musim Indonesia telah memasuki musim hujan dan diprakirakan akan berakhir pada bulan April 2018. Untuk itu, sejalan dengan masuknya periode musim kemarau, Pemerintah dan warga masyarakat perlu melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau.
Hingga awal Maret 2018 hujan ekstrim (>100 mm/hari) masih terjadi di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua dan Papua Barat
Sesuai pengamatan, musim kemarau akan menyapa Indonesia pada akhir April-Juni 2018. Sementara puncak musim kemarau terjadi pada Agustus dan September 2018, untuk itu perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.
Secara umum Musim Hujan diprakirakan akan berakhir pada bulan April 2018, seiring dengan mulai masuknya awal musim kemarau di beberapa Zona Musim dimulai dari NTT, NTB dan Bali.
Pada saat musim kemarau, perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan seperti NTB dan NTT, Jawa Timur bagian Selatan, Jogya bagian Selatan, serta wilayah yang rentan Karhutla seperti Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kalimantan namun demikian kondisi kemarau 2018 akan berimplikasi positif pada tanaman palawija dan tanaman semusim yang tidak teralu memerlukan banyak air.
Sementara itu, BMKG memprediksi kondisi La-Nina Lemah akan berlangsung hingga bulan mei 2018. Jika dilihat dari angin monsum Asia (Angin Baratan) yang membawa uap air ke wilayah Indonesia diprediksi menguat hingga akhir Maret 2018, sementara Monsun Australia diprediksi melemah hingga Maret 2018.
Kondisi kemarau tahun 2018 umumnya akan sama dengan kondisi kemarau pada tahun 2017, dimana kemarau 2017 tidak separah ketika kemarau pada tahun 2015 ( tahun El Nino) yang menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.
Lalu kapan berakhirnya musim kemarau? Secara umum, musim kemarau akan berakhir pada bulan Oktober-November 2018 dimulai dari wilayahSumatera Bagian Utara, seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau bergerak ke timur wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua seiring dengan meningkatnya curah hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Musim Hujan Berakhir, Pancaroba Akan Bergerak
Sebagian besar wilayah Indonesia akan siap-siap kedatangan musim kemarau, sebelum musim kemarau masuk, massa transisi atau pancaroba mulai bergerak dan mendekati wilayah wilayah Indonesia.