Lihat ke Halaman Asli

Semangat Bersekolah Meski Gedung Ambruk

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sambil menulis berita ini membuat saya kagum dengan anak-anak daerah yang ternyata menghargai pendidikan. Satu di antaranya siswa SDN 11 Nunukan Barat, Kalimantan Timur. (Baca http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/05/29/19036/Siswa-Semangat-Bersekolah-Meski-Lantai-Gedung-Ambruk/). Betapa tidak, mereka tetap bersekolah meski lantai gedung ambruk. Mereka rela-rela bergiliran ruangan agar tak ketinggalan pelajaran. Kepseknya mengaku gedung itu telah ditinjau DPRD, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pekerjaan Umum setempat. Sayangnya, Kepsek belum tahu kapan gedung akan diperbaiki. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten setempat tak punya anggaran untuk memperbaiki gedung sekolah yang rusak. Apa yang bisa dikata. Pemerintah seolah-olah tutup mata dengan semangat anak-anak tersebut. Mereka seolah tak peduli bahwa anak-anak itu adalah masa depan bangsa. Anak-anak itulah yang akan menggantikan para tetua-tetua untuk memimpin bangsa. Kondisi ini tak hanya milik siswa SDN 11 Nunukan. Tapi, masih banyak lagi sekolah yang bernasib sama di Indonesia. Kalau dipikir, berapa sih dana untuk memperbaiki gedung itu. Mungkin paling banyak Rp200 juta. Entahlah, karena saya bukan ahli bangunan. Tapi coba dibandingkan dengan anggaran yang diusulkan untuk gedung baru DPR RI, Rp1,8 triliun. Bisa dibikin berapa banyak sekolah dari anggaran itu.(Baca: http://www.antaranews.com/berita/1272966448/priyo-gedung-baru-dpr-rp1-8-triliun-malal). Busyet. Itulah kata pertama yang keluar dari mulut saya setelah tuntas menulis berita itu. Saya memang bukan pemerintah ataupun penganggar dana bahkan tukang bangunan. Tapi saya adalah anak bangsa yang miris melihat keadaan ini. Saya memang tak pernah merasakan kemegahan gedung baru, apalagi masuk ke gedung DPR. Tapi saya pernah memiliki semangat seperti anak-anak di SDN 11 Nunukan itu. Bahkan, saya sempat berpikir bahwa pemerintah begitu egois sehingga tak memikirkan tunas-tunas bangsa. Atau mereka memang akan membumihanguskan anak-anak dengan cara memangkas semangat bersekolah. Entahlah. Saya tak mengerti. Semoga, para wakil-wakil rakyat di pemerintahan dan anggota legislarif lebih terbuka mata hatinya. Amin... Ririn Syaefuddin @ May 29th 2010<Photo 2>




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline