Lihat ke Halaman Asli

Ririn Yohana

Guru Taman Kanak-Kanak

Trik Membacakan Cerita buat Si Kecil

Diperbarui: 3 Agustus 2022   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Trik menarik membaca buku cerita untuk si kecil 

Ditulis oleh : Ririn Yohana

Sudahkah membiasakan membaca buku cerita pada si kecil? Bagi anak-anak, bercerita merupakan moment menarik yang bisa dilakukan bersama orangtua. Sebagian besar anak senang membagi ceritanya, namun sebagian lain hanya senang mendengarkan orang lain bercerita. Banyak cerita yang bisa kita berikan kepada anak. Namun orangtua harus mampu memilih cerita yang memiliki nilai pengajaran untuk anak. 

Bercerita bukan sekedar menanyakan si kecil kegiatan menyenangkan mereka hari ini, atau hal menarik apa yang mereka temui, tapi anda juga bisa menggunakan buku cerita yang sarat akan nilai dan pengajaran. Dengan kita terbiasa mengajak anak mau membaca buku cerita, akan terjalin kedekatan yang intens antara orangtua dan anak. Anak juga akan terlatih untuk fokus pada suatu hal.

Berikut trik menarik yang bisa anda lakukan dalam membacakan buku cerita pada si kecil.

1. Pilih buku dengan gambar menarik

Mata anak biasanya akan suka melihat hal-hal yang cerah dan berwarna. Misalnya, bila anda memutar film kartun, itu lebih menarik minat mereka dibandingkan dengan sinetron. Gambar dan cara karakter menyampaikan perannya dengan baik, akan lebih mudah diingat dengan baik oleh anak-anak. 

2. Manfaatkan gadget

Jaman sekarang, anak-anak banyak ketergantungan dengan gadget. Anda bisa memanfaatkan itu untuk bercerita. Banyak buku cerita berupa e-book dengan gambar menarik yang bisa anda gunakan. Namun, tentukan durasi anda akan bercerita, agar anak tidak terlalu lama menatap layar gadget. 

3. Sampaikan cerita dengan suara dan intonasi yang tepat

Setiap cerita memiliki karakter yang bermacam-macam. Anda bisa membuat suara-suara menarik di setiap karakter agar anak bisa mengalihkan perhatiannya pada anda saat bercerita. Misalnya, bila karakternya seorang anak kecil, berdialoglah menirukan suara anak kecil. Bila perannya sebagai nenek tua, tirukanlah suara nenek tua. Bila ada karakter binatang dalam cerita tersebut, anda bisa menirukan suara binatang tersebut. Begitu juga dengan emosi yang ada pada cerita. Bila sedang tertawa, tirukan suara tertawa. Bila sedang marah, tirukan ekspresi marah. Suara dan intonasi yang unik membuat mereka berfikir bahwa anda menarik karena hal itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline