Lihat ke Halaman Asli

Ririn Anggraeni

Pekerja Biasa

Hujan Lain

Diperbarui: 7 Juni 2024   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hujan semakin menderas basah sudah pasti. Tapi, anehnya aku tak lagi berlari mencari tempat berteduh. Memeluk dingin dalam dekap ucapan  selamat tinggal yang telah kita sepakati. 

Apa kau percaya pada suar yang sayup? Atau sebenarnya kita hanya sedang tersesat? Angin membawa jawabannya luruh. Mungkin kembali bertumbuh menjadi suatu harapan di hari yang lain.

Namun kini,  kesempatan itu hanyalah angan yang sudah membaur dalam kata tidak mungkin 

Pada kenyataannya kita telah sampai pada waktu untuk berpisah. 

Kuatlah! Sebab hujan lain akan tetap jatuh meski kita telah mati rasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline