Lihat ke Halaman Asli

Ririn Anggraeni

Pekerja Biasa

Runtuh

Diperbarui: 29 Februari 2024   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku tidak pernah lagi ditemani sepi dulu saat pertama kali kita memulai langkah. Memikirkan mu membuat tangis dan tawa membaur bersamaan. Lalu saat kita memutuskan berpisah akankah ini kehendak semesta? 

Terlalu sebentar, kata mereka. Tapi, kita sudah mengusahakannya untuk utuh lalu sampai pada titik kita runtuh. Memilih jalan sendiri-sendiri. Hidup masing-masing lalu saling melepaskan. Tidak semudah itu. Aku ingat betul bagaimana menyesakkannya terluka. Perlu bertahun-tahun untuk sekedar menerimanya menjadi masa lalu.

Aku memikirkan mu tidak pernah tidak memikirkan mu. Aku memaafkan mu tidak pernah tidak memaafkan mu. Tapi, aku tidak pernah melupakan luka yang membuat ku bahkan tidak lagi mampu bercerita pada manusia. 

Musi Banyuasin, 29 Feb 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline