Lihat ke Halaman Asli

Ririn Anggraeni

Pekerja Biasa

Tentang Kita yang Masih Mengeja Takdir

Diperbarui: 9 Agustus 2022   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah yang sepi bersama menepi menghitung detik yang kian menjadi sedikit

Berjalan dibawah awan yang berjejer putih dan biru meski sesekali menjadi kelabu 

Terkadang menari dibawah hujan  meski sering berdiri menerima terik 

Tetap tertawa meski dalam hati menangis terperih luka 

Tetap berjalan meski tubuh terasa bergetar ingin limbung 

Tersenyum dan kita yang saling menatap dalam angan semu

Menginginkan satu temu yang mungkin namun kita adalah kata 

Jadilah tangguh dan tetap hidup dengan tabah sebab semesta tak ingin kita menjadi lemah 

Saat kita terjatuh ingatlah akan selalu ada tangan yang akan saling menggenggam erat 

Ada aku dan kau dua manusia yang hidupnya telah dibasuh oleh air mata dan duka 

Dan tanya yang belum juga usai menjadi penyekat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline