Lihat ke Halaman Asli

Ririn Anggraeni

Pekerja Biasa

Si Kecil di Perempatan Jalan

Diperbarui: 6 Agustus 2022   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang begitu terik namun ia tetap terduduk pada trotoar  perempatan jalan itu

Merah, oren dan hijau matanya begitu sigap menunggu lampu merah menyala

Begitu cepat ia berlari menuju roda-roda yang menunggu lampu hijau

Menjajakan setumpukan koran yang menjadi penopang hidupnya 

Dalam hitungan detik ia kembali terduduk di pinggiran trotoar 

Dengan napas yang masih terengah-engah 

Tangan mungilnya sesekali mengusap peluh bercampur air mata yang mengalir di wajahnya

Tangis yang hilang ditelan ramainya jalanan 

Sementara dalam dadanya menyimpan sakit yang teramat 

Namun ia mengerti hidup yang begitu keras telah menjadikannya tumbuh dengan tangguh

Baginya tak ada lagi impian masa depan ia telah kehilangan asa dibenaknya hanya terlintas sesuap nasi untuk hari esok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline