Malam ini setelah magrib semua orang beramai-ramai mengantarkan pergi mu
Tiba-tiba saja pamit mu yang hanya sebentar menjadi ucapan selamat tinggal untuk selamanya
Menyisakan detail-detail kenangan yang siap menyayat
Tak terhitung lagi berapa banyak air mata yang tumpah
Memohon pada Tuhan jika ini hanyalah mimpi
Tapi, nyatanya memang kau telah tiada
Perempuan itu kini menangis tergugu diatas pusara mu
Wajahnya penuh duka membayang sepi
Tak ada lagi tawa hanya tersisa hampa dan kosong
Sesekali ia menyeka sendiri bulir-bulir yang jatuh dari sudut matanya
Membenci takdir yang hadir