Lihat ke Halaman Asli

Riri Fahlen

pemerhati budaya

Sakaratul Maut PSSI

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13551096492100202937

[caption id="attachment_213680" align="aligncenter" width="300" caption="Pocong PSSI"][/caption] Hari ini senin 10 Desember 2012 merupakan hari yang telah lama diagendakan oleh PSSI untuk melaksanakan kongres yang bertujuan untuk merekonstuksi ulang wajah sepakbola kita yang telah carut-marut. dualisme yang terjadi telah banyak membawa dampak negatif terhadap iklim dan prestasi sepakbola nasional. menarik menunggu detik-detik terakhir keberadaan PSSI sebagai organisasi resmi yang diakui FIFA sebagai perwakilan Negara Indonesia dalam kancah sepakbola international. ketidakmampuan PSSI dalam mengatur dan mengelola organisasinya hingga berujung pada munculnya PSSI tandingan (KPSI) merupakan dampak dari percaturan kehidupan politik di negara ini. bukan rahasia lagi, hingga detik ini olahraga digunakan oleh elit-elit politik negara sebagai mesin pengerak popularitas dan pencitraan, baik sebagai individu maupun kelompok/organisasi/kepartaian. cara pandang inilah yang menjadi akar permasalahan dalam kekisruhan di PSSI, dan dibeberapa induk organisasi olahraga lainnya seperti PBSI dan lainnya. Dalam "detik-detik sakaratulmaut PSSI" hari ini, dampak yang paling dihindari adalah jatuhnya sanksi FIFA yang berujung dengan dilarangnya Indonesia aktif dalam sepakbola international. tentunya sanksi ini jatuh dilatarbelakangi oleh beberapa catatan terkait permalahan kekisruhan yang melanda PSSI saat ini. demi masa depan dan kehidupan yang lebih baik..... mungkin sudah saatnya PSSI mengakhiri kehidupan organisasinya. dengan umur PSSI yang telah masuk 82 tahun sudah mengambarkan bagaimana organisasi sudah sangat uzur sekali jika dibandingkan sebagai manusia. hal ini dapat kita lihat bagaimana lemotnya PSSI dalam menyelesaikan permasalahan dan tidak bisa berprestasi lagi. mungkin sudah masanya, kita bangsa indonesia punya organisasi pengelola sepakbola yang baru. dengan wafatnya PSSI sebagai organisasi sepakbola diharapkan muncul organisasi baru yang lebih kredibel dan lepas dari sejarah kelam PSSi saat ini. tentunya dengan munculnya organisasi baru ini, dengan pengelola yang bukan berasal dari PSSI. kita bangsa Indonesia berharap organisasi sepakbola indonesia bisa secara independent mengatur rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan elit politik. sehingga roda organisasi bisa berjalan secara lancar dan tentu saja seiring dengan itu prestasi sepakbola indonesia di semua tingkatan yang ada bisa memberikan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di percaturan sepakbola dunia. mimpi untuk meraih piala dunia pun bukan hanya lagi mimpi kelak. kira-kira jika PSSI wafat, seperti apa organisasi baru sepak bola kita.... dari segi nama bisa muncul Federasi Sepakbola Indonesia (FSI), Indonesia Football Association (IFA), nama apapun bisa muncul tetapi yang penting adalah carapandang dan pengelolaannya harus lebih baik dari almarhum PSSI... PSSI sebagai salah satu organisasi sepakbola yang pada awal pendiriannya sebagai alat perjuangan bangsa melawan penjajah telah sampai pada khitahnya. Negara kita sudah merdeka, dengan kondisi sekarang mungkin organisasi ini tidak cocok lagi, dengan permasalahan yang dialaminya. wajar PSSI dibekukan oleh FIFA, kita nantikan kelahiran bayi pengelola sepakbola indonesia yang baru, kelak organisasi ini akan lahir setelah FIFA menjatuhkan sanksinya pada PSSI..... semoga.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline