Lihat ke Halaman Asli

Ambon Sorangan

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14060400501706509816


Aku berada diantara sehembusan dongeng yang mulai nampak berdebu,

Aku bagai jelaga hitam dimatamu,

Aku bagai kodok merindukan bulan yang hanya memandang dari kejauhan

Aku ingin menyumbat semua muara tempat dimana rasa bermula



Siang, pagi dan malam degub rindu merusuk dalam sekam

Aku hanya mampu mendekap harap agar sebentuk asa yang kukecap segera lenyap

Aku menghamba pada semesta agar cinta menyapa

Aku mengemis pada waktu agar mau berbagi rindu

Aku memohon kepadamu agar mau menatapku, sedetik saja

Tak apa meski dalam mimpi, pintaku kepadamu



Namun dalam mimpi pun kau tak pernah menyelinap hadir

Hingga ku ingin menjelma menjadi uban di sela rambut hitam mu

Menjadi denyut dipembuluh darahmu

Menjadi detak dalam degub dijantungmu

Agar aku selalu dekat denganmu



Sehembusan dongeng yang berdebu mengalir hingga ke hilir

Dimuara kecewa aku menampi luka tuk membuang segala cinta

Syair lirih melantun syahdu bersama hembusan rindu



; Duh jungjunan, Kamana nitipkeun rasa kaheman

Anjeun nu jadi lamunan, nu mapaesan alam implengan

Sihoreng abdi ambon sorangan



Bandung, Desember’13

`Riries Herdiana#Antologi Puisi 'Pulang'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline