Lihat ke Halaman Asli

RINI RAHAYU NUR HIDAYATI

Guru Bahasa Jawa

Penerapan Model Pembelajaran Problem Besed Learning dalam Materi Pawarta

Diperbarui: 27 Februari 2024   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar murid pada mata pelajaran bahasa Jawa Materi Pawarta.

2. Rendahnya minat belajar murid dalam menganalisis isi pawarta.

3. Peserta didik cenderung kurang melakukan interaksi aktif saat melakukan diskusi kelompok.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kemudian dilakukan identifikasi penyebab masalah antara lain :

1. Model pembelajaran guru yang belum bervariasi dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

2. Media pembelajaran yangkurang menarik perhatian siswa

3. Kurang maksimalnya guru  menguasai krakteristik  dalam mengelola kelas sehingga monoton.

4. Hasil belajar peserta didik masih ada banyak yang dibawah  KKM.

5. Mindset peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Jawa adalah mata pelajaran yang sulit untuk mereka karena menurunya penggunanan bahasa Jawa
Upaya guru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memfariasikan penggunaan model dan media dalam proses pembelajaran. Dalam permasalahan ini, guru menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan pendekatan saitifik dan metode diskusi Dn presentasi adalah selama proses pembelajaran analisis unsur-unsur pawarta dan isi pawarta dalam sebuah tayangan pawarta peserta didik menunjukkan sikap kerja sama, kritis, kreatif, dan aktif.Selain itu, diskusi yang dilakukan peserta didik dapat merangsang keberaniannya untuk mengemukakan pendapat, bertanya, menyimpulkan, dan merumuskan ide.

Tantangan dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

  • Penerapan model Problem Based Learning (PBL) memeperlukan lebih banyak waktu
  • Kendala dalam pembentukan kelompok siswa yang heterogen yang memiliki tingkat ketrampilan dan penegtahauan
  • Belum semua siswa terlibat secara aktif dalam diskusi penyelesaian masalah dan presentasi meyajikan hasil diskusi
  • Masih kurang kreatif dalam menyususun perangkat pembelajaran
  • Siswa masih kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusi.
  • Guru tidak mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dalam pembelajaran.
  • Guru tidak melakukan berdoa bersama pada saat pembelajaran ditutup.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline